Bolehkah Sombong Terhadap Orang Kafir? - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
25457
post-template-default,single,single-post,postid-25457,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952

Bolehkah Sombong Terhadap Orang Kafir?

Tanya:
Bolehkah menyombongkan diri terhadap orang-orang kafir?
~A.Muis Muallim @AMuisM

Jawab:
Akhi fillah…
Kepada siapa pun, kita dilarang sombong, baik kepada non-Muslim apalagi kepada sesama Muslim.

Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Lukman: 18)

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al-Isra`: 37)

“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong).” (HR. Bukhari)

Dalam ayat dan hadits tersebut, dengan jelas Allah dan rasul-Nya melarang kita sombong kepada makhluk yang bernama manusia. Banyak hal yang menjadikan manusia sombong terhadap sesamanya. Di antaranya sombong dengan pangkat atau kedudukannya, sombong dengan hartanya, sombong dengan kekuatan dan kesehatannya, sombong dengan ilmu dan kecerdasannya, dan sombong dengan bentuk tubuhnya. Padahal jika kita renungkan, siapa sih yang memberikan harta, kecerdasan, pangkat, dan hidup kita? Semuanya adalah Allah.

Ada pula kesombongan karena seseorang tidak mau menerima yang hak atau benar. Dia tidak mengakui apa yang ada di dalam Al-Qur`an dan Hadits. Dia juga tidak melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan meremehkan segala kebenaran yang disampaikan oleh ulama, guru, atau orangtuanya. Semoga kita terhindar dari perbuatan sombong yang amat tercela di hadapan Allah SWT ini. Amin.

 


#KlinikHati no. 2; ed. V; November 2013

Bersama Ust. H.A. Fulex Bisyri, alumnus Universitas Al-Azhar, Mesir; Pemimpin Redaksi Qultummedia; Pengasuh Pondok Pesantren El-Alamia Bogor.

No Comments

Post a Comment