Delapan Hikmah dan Keutamaan Puasa - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
24275
post-template-default,single,single-post,postid-24275,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952

Delapan Hikmah dan Keutamaan Puasa

Sudah berapa belas atau puluh tahun kita dipertemukan dengan bulan Ramadhan? Dari tahun ke tahun bertemu Ramadhan, adakah perubahan yang terjadi pada diri kita? Seperti lebih peka terhadap realitas sosial di sekitar kita, lebih bisa menahan diri, tidak reaksioner, atau mungkin “tercerahkan” dalam beribadah dan berperilaku. 

Sudah berapa belas atau puluh tahun kita dipertemukan dengan bulan Ramadhan? Dari tahun ke tahun bertemu Ramadhan, adakah perubahan yang terjadi pada diri kita? Seperti lebih peka terhadap realitas sosial di sekitar kita, lebih bisa menahan diri, tidak reaksioner, atau mungkin “tercerahkan” dalam beribadah dan berperilaku. 

Nah, bagaimana dengan puasa Ramadhan kali ini? Perayaan puasa kita masihkah sebatas karnaval setahun sekali soal pola makan yang dibalik? Sejak pagi hingga maghrib menahan lapar dan dahaga. Sementara saat malam hari tiba berubah menjadi perayaan balas dendam untuk makan sepuasnya. Inilah akibat dari pikiran yang ingin menggantikan ketika berpuasa sepanjang hari.

Dalam bukunya Misteri Bulan Ramadhan, menurut Yusuf Burhandi mengatakan, “Puasa tidak berhenti sebatas menahan diri dari makanan, minuman, dan bersetubuh di siang hari. Puasa juga memberi isyarat pentingnya melanjutkan kesucian hari dengan turut merasakan penderitaan orang lain dalam kehidupan sosial. Kesucian hati seseorang menjadi tidak berguna sama sekali jika ia tidak memiliki kepedulian sama sekali pada orang lain yang hidup di sekitarnya.”

Mengenai bau mulut orang berpuasa, Yusuf Burhandi menuliskan pada halaman 71, bahwa bau mulut juga menjadi simbol bahwa hakikatnya mulut itu bau. Hendaknya setiap orang harus berhati-hati dalam mengendalikan mulutnya. Puasa hendak mendidik seseorang, bahwa tidak semuanya bisa diomongkan dan harus terus berbicara. Ada kalanya harus diam, merenung, dan mengevaluasi diri.

Tentang hikmah dan keutamaan puasa di bulan Ramadhan, Yusuf Burhandi menyebutkan antara lain :

Pertama, usaha seorang mukmin untuk mendekatkan diri pada pengawasan Allah SWT.
Kedua, mengajarkan pengorbanan luhur
Ketiga, untuk melembutkan hati dan emosi
Keempat, guna menumbuhkan empati sosial
Kelima, puasa dapat mengokohkan kekuatan akal daripada nafsu.
Keenam, mengakui kelemahan diri yang tidak bisa hidup tanpa makan dan minum sehingga seseorang
tidak bersikap angkuh dan sombong terhadap orang lain.
Ketujuh, puasa bisa menjernihkan hari dan pikiran.
Delapan, menjaga kesehatan dan stamina tubuh.

Demikian sekilas nukilan dari buku Misteri Bulan Ramadhan diterbitkan oleh QultumMedia. Selebihnya buku ini memaparkan: meraih kekuatan puasa, khasiat dari shalat Tarawih, tip meraih Lailatulqadar, fungsi dan hikmah zakat, serta menjadi manusia fitri (the holyman).

Di bulan Ramadhan ini, kembali semesta bertasbih dan mengumandangkan puji-pujian pada Sang Pencipta.  Selamat menuaikan ibadah puasa. Selamat meraih malam seribu bulan.

 

No Comments

Post a Comment