Kaya dan Bahagia dengan Bersyukur - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
24683
post-template-default,single,single-post,postid-24683,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952

Kaya dan Bahagia dengan Bersyukur

Syukur merupakan kualitas hati yang harus diraih dan dimiliki setiap muslim. Dengan bersyukur, kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram, dan bahagia. Syukur mengajarkan kita untuk selalu memaknai hidup dari sudut pandang positif. Karenanya, syukur akan mengantarkan kita kepada pencapaian kesuksesan di dunia dan akhirat, sekaligus selalu mendapatkan tambahan nikmat dari Allah SWT.

Sebaliknya, jika kufur nikmat, kita akan senantiasa mendapatkan himpitan beban. Hidup akan selalu merasa kurang dan tidak bahagia. Bahkan, Allah telah memperingatkan akan azab-Nya yang pedih jika kita mengingkari nikmat-Nya. Betapa banyak kaum yang diazab dan orang-orang yang dicabut nikmatnya dan dihancurkan usaha jalan rezekinya, sebab telah mengingkari nikmat Allah.

Ada dua penyebab yang membuat kita tidak bersyukur. Pertama, kita sering memfokuskan diri kepada apa yang kita inginkan, bukan kepada apa yang kita miliki. Misalnya, jika kita memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik, tapi masih merasa kurang. Akhirnya, pikiran kita dipenuhi target dan keinginan yang pada akhirnya tidak pernah terpuaskan.

Kedua, kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Ke mana pun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pintar, lebih tampan, lebih cantik, dan lebih kaya dari kita.

Rasulullah saw adalah manusia yang sangat bersyukur. Beliau memberikan teladan agar umatnya menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah. Suatu ketika, beliau pernah ditanya Bilal, “Apakah yang menyebabkan baginda menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa baginda, baik yang dahulu maupun yang akan datang?” Beliau menjawab, “Tidakkah engkau suka aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?”

Subhanallah, betapa mulianya Rasulullah saw. Sekalipun beliau telah diampuni seluruh dosa-dosanya, tapi beliau masih selalu beribadah kepada Allah, baik siang maupun malam. Semuanya beliau lakukan demi wujud syukurnya kepada Allah SWT. Bagaimana dengan kita?

Selanjutnya,  apa sajakah syukur itu? Bagaimana aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari? Apa saja manfaat dan keajaiban bersyukur? Penyakit apa saja yang bisa menghalangi manusia untuk bersyukur? Buku Dahsyatnya Syukur yang ditulis oleh Syafi’ie El-Bantanie ini akan menjelaskannya kepada Anda secara mudah dan penuh penghayatan.

Selain itu, di dalam buku terbitan QultumMedia ini dibahas pula tentang orang-orang teladan yang bersyukur hingga mereka mendapatkan dahsyatnya keajaiban syukur. Sebagai pelengkapnya, buku ini juga disertai dengan doa-doa agar menjadi manusia bersyukur.

No Comments

Post a Comment