Memaknai Hidup di Desa Agromedia
Apa yang kita pikirkan dan harapan dalam keyakinkan Wisnu, semestinya akan terjadi. Ia mencontohkan tentang rentetan peristiwa kehidupannya dimasa lampau hingga kini yang selalu membawa pesan-pesan tersendiri. Suatu ketika ia berpikir, aku mau dari pihak televisi yang melamar bukan sebaliknya. Memang jawaban tidak langsung diberikan. Di sini waktu berperan penting. “Lalu bagaimana jika apa yang kita ingini tidak terwujud? tanya seorang pengunjung. “Belum bukannya tidak terjadi, tegas Wisnu.
Selamat datang di Desa Agromedia. Sebuah stan buku terbesar bernuansa desa terletak di tengah area Istora Senayan Jakarta. Lampu-lampu temaram dan tiang-tiang bambu berjerami lengkap dengan saung serta kepulan kabut asap menambah marak Pesta Buku Jakarta yang tergelar dari tanggal 2 hingga 10 Juni kemarin.
Gelar pesta buku makin terasa menjelang penutupan. Massa penggila buku berjejal memadati sudut-sudut stan yang bertebaran diskon. Tak hanya diskon, beragam hadiah pun disuguhkan di stan Agromedia. Sore itu keberuntungan menghampiri Naziebah dari Cipete Selatan yang mendapatkan hadiah televisi 14 inchi. Fuad Izzudin, Manager Produksi Transmedia langsung memberikan kepada ibu yang lengkap membawa keluarganya. "Saya hanya memasukkan satu kupon mas," ujar Naziebah sembari tersenyum.
Event ini bertambah menarik saat Wisnu Prayudha, pembawa acara Hikmah Pagi berbagi kisah tentang pelajaran di sekolah kehidupan. Bertajuk Rahasia Hidup Bermakna yang diambil dari buku hasil wawancaranya dengan sejumlah ulama dan selebritis yang "tercerahkan" secara rohani. Wisnu menguraikan bahwa hidup yang patut dijalani perlu diperiksa dan dihayati secara benar. Kecerdasan spiritual menjadi fokus utama pada talkshow yang berlangsung di saung Agromedia Grup.
Pengunjung rela duduk lesehan untuk mendengarkan "wejangan" dari Wisnu soal keikhlasan, contoh-contoh hidup yang bermakna, dan bagaimana menyadari pentingnya proses hidup. Di tengah riuh ramai pengunjung, tema yang cukup berat dan mengundang orang untuk berpikir menjadi kian menarik, karena topik berbau filsafat sempat terlontar dari pengunjung. Diskusi pun kian mengembang ketika wacana positive thinking beriringan dengan mental negatif yang sulit terusir.
Apa yang kita pikirkan dan harapan dalam keyakinkan Wisnu, semestinya akan terjadi. Ia mencontohkan tentang rentetan peristiwa kehidupannya dimasa lampau hingga kini yang selalu membawa pesan-pesan tersendiri. Suatu ketika ia berpikir, aku mau dari pihak televisi yang melamar bukan sebaliknya. Memang jawaban tidak langsung diberikan. Di sini waktu berperan penting. “Lalu bagaimana jika apa yang kita ingini tidak terwujud? tanya seorang pengunjung. “Belum bukannya tidak terjadi, tegas Wisnu.
Ide talkshow ini diambil dari buku The Secret of Meaningful Life yang dituliskan Wisnu Prayudha. Berisikan kumpulan hasil wawancara dari acara Hikmah Fajar di RCTI yang diterbitkan Qultummedia. Acara yang berlangsung dari pukul 15.30 hingga 17.00 WIB, Minggu, 10 Juni 2007 dihadiri awak redaksi Qultummedia.
No Comments