
Menjadi Wanita Terbaik di Sisi Allah
Mungkin Anda pernah mendengar kisah Masyithah, seorang pelayan Firaun? Ia adalah sosok wanita beriman yang memiliki keteguhan iman yang dahsyat. Ia rela menceburkan dirinya ke tungku periuk air yang sedang mendidih demi mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT. Sungguh ia menjadi wanita superbesi. Tidak mudah menyerahkan keimanannya sekalipun dengan siksaan yang sangat berat.
Selain Masyitah, ada juga kisah Ummu Kultsun binti Uqbah. Ia adalah perempuan pertama yang hijrah ke Madinah setelah Rasulullah dan para sahabatnya hijrah ke sana. Padahal, ketika itu umurnya masih muda. Dengan berbekal iman yang kuat, ia meninggalkan kenyamanan dan keamanan hidup bersama orangtuanya tercinta untuk mengikuti jejak Rasulullah dengan menempuh perjalanan jauh melintasi gurun pasir.
Masih banyak lagi perempuan-perempuan mulia dengan ketegaran iman yang sangat kuat, seperti Ummu Anas, Khansa, Asiyah, Hamnah binti Jahsy, dan Sumayah binti Kayyath. Sejarahnya begitu jelas tergores sehingga bisa menjadi jejak yang patut diikuti oleh perempuan lainnya. Setimpal dengan pengorbanannya, tentu saja surga telah menanti mereka. Perempuan-perempuan mulia ini telah mendapatkan cinta dan ridha dari Allah SWT.
Akan tetapi, seiring dengan zaman yang terus berubah karena arus modernisasi dan globalisasi. Perempuan kini, jusru malah banyak yang menyalahi kodratnya. Bahkan, sebagiannya ada yang mengambinghitamkan Islam sebagai belenggu yang menzhalimi mereka. Islam dianggap telah melakukan diskriminasi terhadap kaum perempuan, misalnya dalam hal warisan, kewajiban-kewajiban istri dalam rumah tangga, berbusana, dan soal kepemimpinan. Kontroversi ini sering dimunculkan dalam opini emansipasi dan feminisme.
Padahal, justru Islamlah yang mengangkat derajat mereka. Kemuliaan mereka telah diangkat oleh Islam sehingga perempuan banyak mendapatkan keistimewaan dibandingkan laki-laki. Kehidupan mereka jadi tanggungan laki-laki dalam perlindungan keamanan, nafkah, dan kehormatan mereka. Bahkan, wanita bisa lebih mudah meraih surga jika mereka mengetahuinya secara jelas.
Problematika tentang dunia perempuan memang luas, baik dari sisi positifnya maupun dari sisi kritisnya. Dari hal pahit hingga manisnya. Dari hal kebikan hingga keburukannya. Hal-hal inilah di antaranya yang akan diangkat oleh Guntur Alam dalam buku Menjadi Wanita yang Selalu Ditolong Allah. Ia telah melihat wanita dari berbagai sudut dengan cara pandang yang objektif dan analitik. Namun, pada akhirnya ia ingin mengajak para perempuan untuk menjadi yang terbaik di sisi Allah sehingga senantiasa mendapatkan pertolongan-Nya.
Selain itu, buku terbitan QultumMedia ini mengajak perempuan Islam untuk memahami kembali hakikat seorang muslimah sejati, dan membebaskannya dari jerat problematika hidup. Buku ini mencoba membuak mata, hati, dan pikiran perempuan Islam tentang fitrah mereka agar tidak mudah jatuh ke dalam tipu daya yang sering tidak mereka sadari.
No Comments