Rahasia Hari dan Bulan dalam Menuai Berkah

Banyak mitos yang berkembang di masyarakat yang masih dipercaya dari hari-hari tertentu. Mitos ini, baik berkaitan dengan kesialan maupun dengan keberuntungan. Mitos ini rata-rata berhubungan dengan hal gaib sehingga memiliki daya magis yang tinggi. Anehnya, sekalipun mitos ini tidak pernah terbukti kebenarannya, tapi masyarakat tetap berusaha menjaganya untuk selalu ditaati.


Salah satu mitos ini, di antaranya ialah nagadina yang berhubungan dengan hari dan weton kelahiran seseorang. Kepercayaan ini masih banyak dianut oleh masyarakat Jawa. Menurut mitos ini, orang yang lahir pada hari dan weton tertentu dilarang bepergian pada hari dan weton tertentu menuju suatu arah tertentu. Misalnya, orang yang lahir pada hari Jumat Kliwon dilarang bepergian pada hari Senin Wage, baik pagi, siang, maupun sore ke arah selatan. Mereka percaya, jika orang tersebut nekat pergi ke selatan, ia akan menemui banyak kesialan.

Mitos-mitos tersebut telah membangun pola pikir masyarakat menjadi kerdil. Selain tidak lagi mengedepankan akal sehat, juga telah menyimpang dari syariat yang diajarkan Rasulullah. Padahal, nasib seseorang tidak ditentukan oleh hari kelahirannya dan hari ia beraktivitas, tapi merupakan bagian dari ikhtiar dan takdir yang sudah tertulis sebelum ia lahir ke muka bumi.

Di dalam Islam, semua waktu atau hari memiliki nilai baik dan keberuntungan tersendiri jika digunakan dengan benar dan diisi dengan kebaikan. Semua hari sebenarnya bersifat netral, meski memang ada beberapa hari yang Allah istimewakan daripada hari-hari lainnya. Misalnya, hari Jumat sebagai hari raya umat Islam dan dilarang berpuasa secara terpisah hanya pada hari itu saja.

Bagi setiap orang yang menjalani hari-harinya dengan sia-sia akan memperoleh kerugian. Kecuali hanya orang-orang yang beriman, beramal shaleh, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Hal ini sebagaimana ditegaskan Allah SWT di dalam surat Al-‘Ashr ayat 1—4. Bahkan, Allah hingga bersumpah demi masa (waktu) di dalam surat tersebut. Jadi, di sanalah letak keberuntungan dan keberkahan bagi setiap muslim dalam menjalani hari-harinya mulai dari hari Ahad hingga Sabtu.

Selain itu, berlipat pahala bisa kita dapatkan dengan mengamalkan syariat yang telah ditentukan waktunya, baik yang sunah maupun yang wajib. Misalnya, puasa Senin – Kamis, puasa ‘Asyura, dan shalat lima waktu. Di sinilah pintu keberkahan akan terbuka lebar bagi siapa pun yang ingin membukanya. Banyak kisah nyata yang membuktikan tentang keberkahan dari waktu-waktu ibadah yang dijalankan sehingga ada yang mendapatkan limpahan harta, kedudukan jabatan, atau bahkan istana di surga.

Buku Membuka Pintu Keberuntungan terbitan QultumMedia ini akan menguak seluruh misteri hari dan bulan bagi Anda dalam menuai berkah di dalamnya. Buku tidak hanya berisi amalan-amalan yang bisa diaplikasikan dalam hidup Anda, tapi juga mengandung sisi histori yang mungkin Anda sendiri tidak pernah menduganya.

Buku ini disusun oleh Irfan Supandi dan Fatih Abdurrahman yang dengan lugas menjelaskan tentang rahasia hari dan hitungan waktu dalam perjalanan hidup manusia. Mereka membukanya dengan pandangan mitos hari-hari sial dan napak tilas sistem kalender Masehi dan Hijriyah yang dilengkapi dengan kalender Jawa. Kemudian, dilanjutkan dengan pandangan berbagai hari dan bulan menurut sejarah Islam dan sekelumit hikmah yang terkandung di dalamnya yang bisa diambil pelajaran sebagai motivasi dan contoh.

Alhasil, buku ini bisa membuka cakrawala berpikir kita dalam memahami konteks waktu hingga kita bisa memaknainya dengan baik untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.

qultummedia:
Related Post
Leave a Comment