Shalat adalah Pembersih Paten untuk Dosa Manusia - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
25016
post-template-default,single,single-post,postid-25016,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952
shalat-membersihkan-dosa

Shalat adalah Pembersih Paten untuk Dosa Manusia

shalat-membersihkan-dosaSahabat Nabi yang bernama Jabir ra pernah menuturkan bahwa Rasulullah saw suatu hari pernah menjelaskan di hadapan para sahabat tentang perumpamaan shalat yang selalu dikerjakan setiap hari oleh seorang muslim.

“Perumpamaan shalat lima waktu adalah seperti sungai yang mengalir airnya dan melimpah ruah. la ada di depan pintu setiap umat. Setiap hari, masing-masing dari umat ini menceburkan diri, atau mandi darinya sebanyak lima kali. Jika demikian, apakah masih menyisakan kotoran di badannya?”

Serentak, para sahabat yang hadir saat itu menjawab dengan berkata, “Tidak ada.” Demikian halnya dengan shalat lima waktu. la sanggup menghapus dosa sebagaimana air yang digunakan untuk mandi sanggup menghapus kotoran yang terdapat pada badan. Yang demikian ini sebagaimana tertuang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab shahih-nya.

Namun demikian, pada riwayat yang lain, Abu Hurairah yang juga menjadi sahabat Nabi saw pernah menyebutkan satu sabda Beliau yang berkenaan dengan shalat. Rasulullah mengatakan bahwa shalat dapat melebur setiap dosa yang ada pada jiwa anak Adam selama mereka sanggup menjauhi atau tidak melaksanakan dosa besar. Artinya, terhapusnya dosa-dosa yang kecil itu sangat bergantung pada pernah atau tidaknya kita melakukan dosa besar.

Yang lebih menggembirakan lagi adalah apa yang disampaikan oleh Amru bin Abasah ra tentang sabda Rasulullah saw. Dalam sabdanya, Rasulullah menjelaskan tentang seseorang yang berdiri lalu melaksanakan shalat. Setelah itu, ia memuji Allah dengan pujian yang layak ia sanjungkan, kemudian ia berkonsentrasi hanya Allah yang menjadi sesembahannya dan tidak ada maksud untuk menduakan. Pada saat itu, rontoklah dosa-dosanya, dan ia saat itu diserupakan dengan seorang bayi yang baru saja dilahirkan oleh ibunya. Suci, bersih, tak ada noda dosa pada dirinya.

Tentang shalat tidak hanya sebatas menghapuskan dosa-dosa saja, namun Rasulullah menunjukkan bahwa shalat juga sanggup untuk meningkatkan derajat seseorang, simaklah apa yang terdapat dalam riwayat Muslim di bawah ini.

Rasulullah saw pernah bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang mendorong Allah menghapuskan dosa-dosa dan meninggikan derajat?” Para sahabat menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah saw.” Kemudian, Rasulullah saw bersabda,
“Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang tidak ia sukai, memperbanyak langkah menuju masjid dan menunggu shalat setelah shalat. Yang demikian itu adalah ribath, yang demikian itu adalah ribath, dan yang demikian itu adalah ribath (pengekangan diri untuk selalu melaksanakan ketaatan).”

Jika setiap hari kita melaksanakan shalat dengan baik, semua syarat dan rukunnya telah dilakukan dengan maksimal, lalu saat datang cobaan atau ujian dari Allah kita menambah dengan shalat sunah lainnya seperti yang telah disyariatkan, akankah Allah tidak mengabulkan apa yang menjadi permohonan kita? Padahal, dalam riwayat lain dijelaskan bahwa Allah merasa malu jika seorang hamba-Nya datang dan memohon sesuatu kepada-Nya, lalu ia kembali dengan tidak membawa apa-apa.

* Artikel ini dikutip dari buku “Shalat Saat Sulit”. QultumMedia, 2010. Buku karya Abu Zahwa ini mengupas jurus jitu hidup bahagia dan bebas dari masalah.

 

No Comments

Post a Comment