salat Archives - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
674
archive,tag,tag-salat,tag-674,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952
salat tahajud amal utama

Ternyata Obat Antistress Itu Ada Dalam Sujud Kita

Tiap orang pernah punya masalah. Masalah itu kadang datang dari diri sendiri, keluarga, atau orang lain. Banyaknya masalah kadang memperkeruh pikiran dan membuatnya stress. Kita pun dibuat bingung bagaimana meredakannya. Tanpa kita sadari, jawaban bagi pertanyaan itu sangat dekat dengan keseharian kita.

***

Sejak anak-anak kita sudah biasa bersujud. Tujuh belas kali dalam sehari kita menundukkan diri pada Allah, melepaskan semua keangkuhan dan kesombongan yang kita miliki. Saat mengungkapkan penghambaan tersebut, kita dituntut untuk ikhlas, tidak mengharapkan apa pun darinya.

Meski begitu, Allah punya balasan bagi ketulusan hati kita.

Shalat dan Rahasia di Balik Gerakan Sujud

Hidup kadang membuat kita stress. Banyaknya masalah menjadikan kita ingin mengeluh. Tapi, jika kita dekat dengan Allah, hidup akan terasa jauh lebih ringan.

Shalat dapat menenangkan pikiran kita. Membuat kita melupakan masalah untuk sementara. Terlebih saat sujud, kita akan menghiraukan hal yang membebani kita.

Mengapa sujud membuat pikiran kita terasa lega?

Keistimewaan sujud sudah diteliti oleh berbagai pakar kesehatan. Tak terkecuali Dr. dr. H. Sagiran, Sp. B (K) KL., M. Kes. Beliau merupakan pendiri dan penanggungjawab bidang kesehatan Yayasan Nur Hidayah dan Staf Pengajar Bagian Anatomi FK UMY.

Dalam buku Mukjizat Gerakan Shalat yang ia tulis, dikatakan “Dari sudut pandang medis, gerakan sujud sangat unik. Sujud adalah satu-satunya posisi saat otak lebih rendah dari jantung, yang dikerjakan tanpa harus menjungkirbalikkan tubuh.”

Saat  bersujud, kita akan merasakan tarikan di tulang belakang daerah punggung. Hal itu disebabkan gravitasi karena pergeseran titik berat batang tubuh. Saat sujud terjadi gerakan anti kompresi alias peregangan.

Pada waktu sujud, kepala berada pada posisi paling rendah. Posisi yang menyebabkan darah yang membawa banyak zat yang dibutuhkan otak relatif banyak mengalir ke bagian tersebut.

 

Apa yang Terjadi Saat Kita Bersujud?

Dikutip dari Tribunnews, Prof. Taruna yang merupakan pakar neurosains, mengatakan bahwa struktur otak manusia begitu kompleks. Otak terdiri dari 100 miliar sel. Dalam setiap sel neuron otak, ada sekitar 10.000 koneksi (sinapsis).

Sinapsis-sinapsis tersebut butuh pasokan nutrisi dan oksigen. Dalam hal ini, darah berperan untuk mengantarkannya pada otak. Nah, dengan bersujud otak kita akan terisi oleh asupan nutrisi dan oksigen yang cukup.

Peredaran darah sangat berpengaruh terhadap daya pikir kita. Sebab itu, ada baiknya kita melakukan sujud dengan tuma’ninah, agar darah di otak tercukupi. Hal itulah yang membuat pikiran kita terasa ‘plong’.

Salat yang dikerjakan dengan khusyu juga akan memberikan banyak manfaat. Selain Allah menjanjikan pahala yang besar, ada hal baik lain yang akan kita dapat. Termasuk ketenangan bagi pikiran kita.

Allah selalu menyelipkan hikmah di balik perintah-Nya. Banyak mukjizat gerakan shalat yang belum kita ketahui. Kita mesti bersyukur. Dan salah satu syukur yang bisa kita lakukan adalah dengan mengerjakan shalat.

 

*Sumber foto: pixabay.com

salat tahajud amal utama

Tahajud: Ibadah Utama dan Keajaiban Besar di Baliknya

Salat Tahajud adalah ibadah orang-orang pilihan.

Tak semua orang dapat melakukannya, karena memang butuh pengorbanan untuk menjalankannya. Selain mengorbankan waktu istirahat, salat tahajud juga harus dijalankan dengan komitmen agar bisa rutin dan istiqamah.

Salat Tahajud bukan hanya memiliki keutamaan dalam hal ibadah, tapi juga mempunyai keutamaan untuk kesehatan tubuh kita. Berikut keutamaan-keutamaan salat tahajud yang perlu kita tahu.

Baca juga:
Panduan Shalat Lengkap
Menghidupkan Malam dengan 11 Amal Pilihan

1. Ibadah pada waktu yang mustajabah untuk berdoa

Selain setelah salat, waktu ashar di hari Jumat, dan waktu mustajab lainnya, sepertiga malam yang terakhir juga menjadi waktu yang tepat untuk memanjatkan doa. Karena dalam keheningan malam, kita akan lebih mudah untuk khusyu dalam berdoa.



Imam Syafii pernah berkata, “Doa saat tahajud laksana anak panah yang selalu tepat sasaran”. Allah memang menjamin sepertiga malam yang terakhir sebagai waktu yang paling tepat untuk memunajatkan doa dan meminta apa pun yang kita impikan.



2. Allah mengangkat derajat orang yang mengerjakannya

Salat Tahajud tak mudah dilakukan, karena diri kita tak selalu mampu melawan hawa nafsu untuk bisa melakukannya. Sebab itu, Allah menjanjikan derajat yang tinggi untuk mereka yang bisa melaksanakannya, sebagaimana firman-Nya:

“Dan pada sebagian malam hari salat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (Al-Isra: 79)

3. Salat paling utama setelah salat fardhu

Tahajud merupakan salat yang paling utama setelah salat fardhu yang lima. Inilah yang menjadikan salat sunah tahajud menjadi yang paling mulia di banding sunah-sunah yang lain. Sebagaimana sabda Nabi saw:

“Sebaik-baik puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram, dan sebaik-baik salat setelah salat yang fardhu adalah salat malam.” (HR. Muslim)

4. Gerakan Salat tahajud dapat memperlancar sirkulasi darah

Selain mempunyai nilai pahala yang tinggi, tahajud juga bermanfaat bagi tubuh kita. Tahajud di lakukan pada sepertiga malam yang terakhir. Pada waktu tersebut, udara di sekitar sangat segar dan bebas polusi. Pada saat itu juga, tubuh mempunyai kesempatan untuk menggerak-gerakkan seluruh otot. Tiap gerakan salat melibatkan banyak otot dan sendi yang bergerak. Banyaknya gerakan ini membuat sirkulasi darah semakin lancar.



5. Salat Tahajud Meningkatkan kekebalan tubuh

Rutin melaksanakan salat tahajud juga bermanfaat untuk sistem imun tubuh kita. Selain karena sirkulasi darah lancar, basuhan air wudhu sebelum tahajud juga memberi kesegaran tubuh yang sangat baik. Saat tahajud juga tubuh kita dibiasakan untuk menerima udara segar di sepertiga malam yang terakhir, yang akan membuat pori-pori kulit menjadi lebih terjaga dan tetap lembab.

Tahajud juga membuat kita terhindar dari infeksi pernafasan. Karena udara pada saat itu merupakan udara yang segar dan bebas dari polusi yang diakibatkan oleh kendaraan ataupun pabrik-pabrik. Membasuh hidung saat berwudhu juga membuat kesehatan aliran pernafasan menjadi lebih terawat dari bakteri yang dibawa oleh udara saat kita menghirupnya.

rezeki kita harus dijemput

Ingin Rezeki Melimpah dan Berkah? Ini Kuncinya

Rezeki melimpah dan berkah adalah dambaan semua orang, tapi tak banyak yang tahu cara mendapatkannya.

Tiap kita pasti ingin dilancarkan rezekinya. Rezeki merupakan anugerah indah yang Allah pasti beri kepada tiap hamba-Nya. Tak ada sesuatu pun yang masih hidup dan menempati bumi ini, kecuali rezekinya sudah Allah jamin.

Rezeki Lancar Berkat Salat Duha

Selain berikhtiar, ada kiat-kiat supaya rezeki kita lebih dilancarkan. Yang tak bisa diragukan lagi, salat duha adalah salah satunya.

Salah satu keutamaan sholat dhuha adalah sebagai sedekah anggota badan.

Rasulullah saw bersabda “Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, mengajak kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)



Pagi adalah suatu waktu yang Allah berkahi. Di saat itulah manusia bertebaran untuk mencari karunia-Nya, serta Dia pun menebarkan rezeki pada pagi hari. Waktu pagi juga waktu yang utama. Sebab Allah menyuruh kita untuk terus berzikir pada-Nya, terlebih di waktu pagi dan petang.

Dalam hadis qudsi, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

Baca juga:
Mujahadah di Siang Hari
Jangan Pernah Menyerah! (Special Edition)
Jangan Takut Gagal! (Special Edition)

Rezeki Penting, Dekat dengan Allah Lebih Penting

Keutamaan terbesar salat duha adalah dibukakannya pintu rezeki bagi siapa saja yang melaksanakannya. Bukan hanya rezeki yang Allah mudahkan sebenarnya, salat duha pun bisa menjadi perantara kedekatan kita dengan Allah.

Orang yang salat duha pasti berkorban. Ia mengorbankan waktu sibuknya untuk bertemu dengan Allah. Salat dan menghadap-Nya dengan ikhlas, walau ia bisa saja menggunakan waktu tersebut untuk lebih banyak mencari rezeki-Nya.

Siapa pun yang dekat dengan Allah pasti Dia beri sesuatu yang spesial dalam hidupnya. Jangankan hanya untuk memberi rezeki, Allah bahkan melipatgandakan anugerah untuknya dari hari ke hari.



Namun yang perlu diperhatikan, salat duha juga harus diiringi dengan keikhlasan dan mengharap ridha Allah. Sehabis duha juga lebih baik kita luangkan waktu untuk berdoa terlebih dulu. Insya Allah dengan duha dan doa, rezeki kita akan terus ditambah oleh-Nya.

Ramadan & Rencana-rencana yang Mudah Kita Lupakan

Ramadan & Rencana-rencana yang Mudah Kita Lupakan

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kita akan kembali berbahagia dengan datangnya bulan Ramadan. Bulan ketika Allah melimpahkan kasih sayang (rahmah) dan ampunan (maghfirah)-Nya pada kita. Sebagai muslim yang penuh rasa cinta pada Islam, kita tak bisa menutupi rasa bahagia dengan datangnya bulan suci ini, sebab ini menunjukkan dua hal.

Baca juga:
Tip Ramadan Ini Akan Membuat Puasamu Semakin Lancar
Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasullah

Pertama, doa kita tahun lalu agar Allah memberi umur yang panjang dan mempertemukan kembali dengan bulan mulia ini dikabulkan. Ini tentu patut kita syukuri. Di tengah usaha kita untuk memperbaiki masa lalu dan menambah bekal hidup di akhirat, Allah memperpanjang umur kita: sebuah kesempatan emas untuk melanjutkan usaha kita itu.

Kedua, kita mendapat kesempatan lagi untuk melakukan kebaikan yang pada bulan puasa tahun lalu belum kita kerjakan. Apa yang sudah kita kerjakan pada tahun sebelumnya akan kita lanjutkan pada bulan suci tahun ini, dan akan kita tambah dengan kebaikan-kebaikan lainnya. Dengan begitu, semoga Allah semakin mengasihi kita dan mengampuni dosa-dosa kita.

Kalau sebelumnya hanya mampu membaca Al-Quran satu rubu’ (seperempat juz) sehari, semoga pada Ramadan tahun ini bisa membaca satu juz penuh.

Kalau kemarin baru bisa bersedekah seadanya untuk para tetangga yang membutuhkan, semoga pada Ramadan tahun ini kita bisa menyedekahkan sesuatu yang lebih bernilai.

Kalau tahun lalu salat Tarawih kita bolong-bolong, semoga pada Ramadan tahun ini kita bisa memenej waktu untuk lebih istiqamah.

Ramadan dan Perlawanan Hawa Nafsu Kita

Biasanya, menjelang datangnya bulan Ramadan kita punya banyak rencana, dan semuanya sangat positif. Misalnya, untuk salat Tarawih kita memilih masjid-masjid megah yang bacaan imamnya merdu, untuk pengajian kita mendatangi majelis-majelis yang dihadiri oleh ustadz yang sedang tenar, dan untuk tilawah kita menargetkan satu bahkan dua juz Al-Quran.

Insya Allah, apa yang sudah kita niatkan itu Allah catat sebagai tambahan kebaikan untuk bekal kita di akhirat nanti, dan insya Allah semua itu semakin baik jika betul-betul kita kerjakan dan sebisa mungkin kita istiqamahkan. Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, kuatnya keinginan dan tekad untuk beramal saleh di bulan Ramadan seringkali tak lebih kuat dibandingkan dengan hawa nafsu kita.

Karena hilang kendali, kita menyantap terlalu banyak makanan ketika berbuka, sehingga perut kekenyangan saat mau ikut salat Tarawih. Ujung-ujungnya kita absen ke masjid.

Karena kurang bisa mengatur jadwal tidur, kita mengantuk di tempat kerja. Jangankan membaca Al-Quran saat istirahat, mengerjakan tugas saja berantakan.

Hari demi hari berganti, sementara semangat kita yang kadung dipukul jatuh oleh hawa nafsu tak pernah bangkit lagi. Niat dan rencana yang kita susun menjelang bulan mulia itu tiba juga lamat-lamat kita lupakan. Kita lalu menghibur diri dengan program hiburan di televisi dan menyibukkan diri dengan ibadah (setidaknya begitu harapan kita) lainnya: mudik lebaran dan silaturahmi.

Ramadan: Momen untuk Semakin Mengenali Diri Sendiri

Pembaca yang baik, pada bulan Ramadan kali ini, mari kita berusaha untuk lebih mengenali diri sendiri. Mari kita jujur pada hati, apa yang kita inginkan dengan datangnya bulan suci ini, apa yang ingin kita raih di dalamnya, apa usaha kita untuk merayakannya, dan sejauh mana kita sanggup menjalankan niat atau rencana-rencana kita.

Kita boleh merencanakan ibadah ini dan itu, tentu saja itu bagus. Tapi, jika semua itu hanya hasrat setarikan nafas untuk kemudian kita lupakan begitu bulan suci betul-betul tiba, dengan atau tanpa alasan, tidakkah itu artinya kita menyia-nyiakan anugerah agung ini dan mengabaikan kesempatan untuk meraih berbagai keutamaan di dalamnya?

Jadi, mari berkomitmen lagi pada diri sendiri. Sayang, jika bulan yang penuh keberkahan ini kita lewati hanya dengan rasa lapar, dahaga, dan rencana-rencana yang tak pernah kita kerjakan. Mari kita tata terlebih dulu niat kita sebelum memasuki bulan mulia ini, mari kita atur lagi rencana-rencana kita untuk mengisinya. Tak usah muluk-muluk, tak usah mempersulit diri sendiri.

Mengikuti salat Tarawih atau mendengar pengajian di musala yang dekat dengan rumah kita, juga membaca Al-Quran meski hanya satu atau dua halaman saja, sudah baik, asal bisa kita kerjakan dengan istiqamah. Allah tak akan mempersoalkan di masjid mana kita beribadah, siapa ustadz yang kita dengar ceramahnya, dan sebanyak apa ayat suci-Nya kita baca.

Dia justru akan mempersoalkan sekuat apa kita menjaga keistiqamahan beribadah pada-Nya dan seikhlas apa kita mengerjakannya. Ingat, beramal banyak tapi tidak istiqamah dan ikhlas tak lebih baik lho dibandingkan beramal sedikit tapi istiqamah dan ikhlas. Sebab, “Allah tidak memandang rupa kalian, juga tidak harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian,” (HR. Muslim).

Ramadan adalah perayaan panjang, yang curahan pahala dan gempita keberkahan Allah turunkan pada siang dan malamnya. Tak ada siang atau malam di bulan suci ini yang tak Dia penuhi dengan kasih sayang dan ampunan-Nya. Amal baik yang kita kerjakan di dalamnya, sekecil apa pun itu, insya Allah menjadi benih kebaikan yang terus tumbuh untuk kita panen kelak di akhirat.

 

*Gambar dipinjam dari: https://occupiedpalestine.wordpress.com

jum'atan adalah kewajiban setiap muslim laki-laki

Jum’atan dan Kebiasaan Buruk yang Sering Kita Temukan

Jum’atan bagi sebagian orang adalah saat untuk menunaikan ibadah dan mendekatkan diri pada Allah Taala, tapi bagi sebagian yang lain Jum’atan punya maksud lain.

Semua orang tahu kalau mesjid adalah tempat yang tepat untuk mencari pahala. Caranya ya dengan mengerjakan shalat, baca Al-Qur’an, dan berzikir. Mesjid biasanya juga dikenal sebagai tempat yang adem dan nyaman, sehingga ada orang yang menggunakannya sebagai tempat istirahat. Fungsi mesjid pun bertambah.

Tiap hari Jum’at semua mesjid penuh dengan orang yang akan melakukan shalat Jum’at. Sayangnya tidak semuanya memiliki niat untuk mengikuti shalat Jum’at sesuai tuntunan Rasulullah.

Jum’atan dan ‘Penyakit’ yang Harus Kita Hindari

Ada orang yang pergi ke mesjid tapi justru melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa mengurangi pahala shalat Jum’atnya. Kebiasaan buruk itulah yang disebut “penyakit Jum’atan”. Apa lagi yang tergolong penyakit Jum’atan itu?

Salah satu penyakit Jum’atan yang sering kita temui adalah melintas di depan orang yang sedang shalat. Rasulullah melarang umatnya melakukan hal tersebut. Hmm, kalau orang-orang paham tentang peringatan Rasulullah ini, mereka akan berusaha untuk menemukan jalan yang aman untuk mencari tempat ketika shalat Jum’at, ya…

Jum’atan: Bukan Waktu untuk Tidur Siang

Ada lagi penyakit Jum’atan yang sering kita temui, yaitu memilih tempat yang bisa dijadikan sandaran saat mendengarkan khutbah. Kalau bersandar dan mendengarkan khutbah dengan baik sih tidak masalah. Tapi, kalau tujuannya untuk mengobrol atau tidur itu baru masalah. Biasanya orang yang mencari sandaran itu ogah-ogahan mendengarkan khatib yang sedang ceramah. Mereka lebih memilih ngobrol atau tidur.

Padahal kalau khatib sudah naik mimbar, kita tidak diperbolehkan untuk mengobrol. Bahkan kalau kita bilang “Ssst… Diam!” kepada teman yang ribut juga tidak boleh. Pahala salat Jum’at kita bisa hangus kalau kita berbicara saat khatib sedang ceramah. Sayang, kan? Ayo, perbaiki shalat Jumat agar pahala kita tidak berkurang apalagi hilang.

***

Dalam komik Ketuker Sandal karya Fajar Istiqlal ini dijelaskan beberapa kebiasaan buruk yang dilakukan di mesjid. Dengan cerita dan gambar yang kocak, Fajar mengajak kita untuk mengingat kembali aktivitas apa saja yang sebaiknya dilakukan dan ditinggalkan saat kita ada di dalam mesjid.

 

Sumber foto: https://www.qiblati.com

tatacara salat sehari-hari

Tatacara Salat dan Hal-hal yang Mungkin Kita Remehkan

Tatacara salat sudah banyak diketahui, tapi kadang kita meremehkan hal-hal penting di dalamnya.

Pernah salat sambil memikirkan makanan? Atau salat sambil garuk-garuk kepala? Atau lebih parah lagi, salat sambil ngupil? Duh… Semuanya terlihat remeh, tapi hal tersebut bisa merusak sampai membatalkan salat kita, lho. Hmm… Sebenarnya, salat yang baik itu seperti apa, sih?

Baca juga:
Panduan Shalat Sehari-hari
Tuntunan Shalat Sesuai Al-Quran & Hadis Sahih

Tatacara Salat: Penting untuk Betul-betul Kita Pahami

Seperti yang kita tahu, salat adalah tiang agama. Kalau tidak dikerjakan maka iman tidak akan kokoh. Meskipun sudah rajin salat lima waktu, jika mengabaikan hal yang remeh, salat kita bisa tidak sah dan tentu tidak diterima, lho. Ada beberapa hal yang terlihat remeh, tetapi kita secara tidak sadar sering melakukannya.

Contohnya seperti memikirkan hal lain saat salat. Misalnya saat adzan Isya, kita belum makan dan lebih mendahulukan salat Isya. Lalu tiba-tiba ada aroma ayam bakar yang menggoda dan kita mendadak lapar membayangkan kelezatan ayam tersebut.

Bagaimana mengatasinya? Rasulullah pernah bersabda, “Jika sudah dihidangkan makan malam sementara salat sudah mulai diiqamatkan, maka dahulukanlah dengan makan malam,” (HR. Muslim). Jadi sebelum salat, kita dianjurkan untuk tidak menahan nafsu makan dan juga hadas seperti buang air dan kentut. Mengapa? Karena konsentrasi kita saat salat akan terpecah dan menggangu kekhusyukkan salat kita.

Tatacara Salat: yang Perlu Kita Perhatikan saat Berjamaah

Oh ya, kita sering salat berjamaah di masjid? Sebelum salat dimulai, imam selalu mengatakan “Lurus dan rapatkan shaf”. Mengapa kita harus meluruskan dan merapatkan shaf? Rasulullah mengatakan dalam hadis riwayat Abu Dawud, “Rapatkanlah shaf-shaf kalian saling berdekatan, dan luruskanlah dengan leher-leher kalian. Karena demi zat yang jiwaku berada dalam genggamannya, sesungguhnya aku melihat setan masuk dari celah-celah seakan-akan dia adalah kambing kecil”.

Nah, supaya salat kita sempurna tanpa adanya setan di antara shaf salat, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan. Pertama, ketika meluruskan shaf, luruskan kaki dengan orang yang ada di samping kanan dan kiri kita. Lalu, rapatkan seluruh bagian pinggir telapak kaki, jangan hanya kelingkingnya saja, ya.

Setelah bagian kaki rapat, jangan lupa antara bahu kanan dan kiri harus saling menempel dengan makmum lainnya. Untuk memudahkan, biasanya masjid memiliki karpet bergaris sebagai alat bantu pelurus shaf. Ketentuan tersebut mengacu pada hadis Rasulullah yang berbunyi, “Luruskan shaf kalian dan salah satu dari kamu menempelkan bahunya pada bahu temannya dan kakinya pada kaki temannya,” (HR. Bukhari).

Yuk, salat dengan mengikuti anjuran Rasulullah!

***

Masih ada banyak hal lagi yang perlu kita ketahui supaya salat kita sah dan diterima. Komik Remeh Sih, Tapi… karya Zaheed Edwirson ini akan membantu kita mengetahui apa saja hal yang dianggap remeh, tetapi bisa membatalkan salat. Bersama dua tokoh utama yang kocak, Dul dan Broh, kita bisa mempelajari tatacara salat dengan menyenangkan.

 

Sumber foto: https://chapal.us