Ternyata Jomblo Itu Indah
Kata jomblo sering kita dengar belakangan ini, terutama dari kalangan anak muda. Atau kamu sendiri mungkin pernah melontarkan kata jomblo tersebut kepada teman atau rekan kerjamua. Atau sebaliknya, kamu sendiri pernah mendapat gelar jomblo dari temanmu. Konotasi jomblo memiliki beberapa makna, bisa bermakna tidak memiliki kekasih atau bermakna belum menikah. Secara pasti, jomblo diartikan masih dalam kondisi sendiri atau single.
Bagi mereka yang menyandang status jomblo, kadang sering dicibir dengan nada negatif dari orang-orang sekitarnya. Akibatnya, akan timbul beberapa sikap yang berbeda-beda dari para korban penderita status jomblo ini. Mungkin ada yang berusaha mencari pacar, karena malu disebut jomblo terus. Atau bahkan, ada yang buru-buru menikah agar statusnya berubah.
Dan, bisa juga ada yang menyikapinya dengan terus mempertahankan status jomblonya, karena alasan tertentu.
Jika kamu bertanya, apa yang mesti dilakukan jika mendapatkan sebutan jomblo dari orang lain? Ada penjelasan menarik yang wajib kamu simak mengenai perihal jomblo ini. Masrur Huda, S.S, M.Pd.I & Masbro dalam bukunya, Berani Jomblo Berani Mengejar Jodoh. Penulis berpendapat bahwa status jomblo pada hakikatnya sangat menyenangkan. Kok bisa begitu?
Ternyata jomblo adalah sebuah status sementara yang mesti ditunda keberadaannya, tapi dengan beberapa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pertama, lebih mementingkan studi, karena ilmu sangat penting guna menjemput masa depan, baik di dunia maupun di akhirat. Karena ilmu itu pula, Allah mengangkat derajat beberapa tingkatan sebagaimana disebutkan di dalam firman-Nya (QS. Al-Mujadalah: 11).
Alasan yang paling tepat adalah demi menggapai fitrah Tuhan. Sang Jomblo tipe ini melandaskan alasannya pada sebuah hadits Rasulullah, yaitu mencintai karena Allah dan membenci karena Allah. Oleh karenanya, sebutan jomblo baginya, sebenarnya tidaklah tepat, karena memang ia memilih jalan lain. Bukan jalan jomblo bukan pula berpacaran, tapi jalan Allah Ta’ala.
Ia sadar betul bahwa fitrah Tuhannya melarang dua insan lawan jenis menyepi berduaan, sebab setan akan menjadi orang ketiga yang menjerumuskannya. Ia juga sadar dari akibat yang dilakukannya, apakah akan membuat ridha Tuhannya atau malah sebaliknya. Dalam kondisi ini, ia memilih fitrah Tuhannya sebagaimana Nabi Yusuf memilih jalan ini. Yusuf sadar betul, insting seksual dengan Zulaikha memiliki kenikmatan yang belum pernah didapatkan sebelumnya, tapi ia juga sangat sadar bahwa jika dilakukannya seolah akan meluaki Tuhannya.
Pada bagian lainnya, penulis memberikan kiat menjadi jomblo sukses. Keduanya menekankan bahwa status jomblo sangat indah. Berstatus jomblo tak selamanya seperti mendapat mimpi buruk dan malapetaka. Justru, status ini sebenarnya mampu memberikan keberkahan tersendiri bagi seseorang, baik berkah dari langit sebagai karunia Allah, maupun dari bumi dari sesama makhluk.
Jika kamu ingin meraih keberkahan sekaligus kebahagiaan dengan status ini, terlebih dahulu kamu harus mengaplikasikan tip-tip yang diberikan penulis, yaitu temukan potensi diri, tekun belajar, menjadi pribadi yang kreatif, memperluas jejaring sosial, menikmati acara berlibur, dan bersabar. Selain itu, masih ada hal lain yang menarik dari status jomblo ini?
Masih banyak. Kamu bisa menemukannya secara utuh pada buku terbitan QultumMedia ini. Buku ini akan menjelaskan, mengajarkan, sekaligus membimbing kamu dalam menyikapi hidup dalam status jomblo hingga kamu mampu mendapatkan jodoh terbaik. Alhasil, tentunya hingga kamu menggapai keluarga bahagia yang tentunya hanya kamu dan istri tercinta yang bisa merasakannya.
No Comments