Tips Cerdas Agar Si Buah Hati Rajin Membaca - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
25275
post-template-default,single,single-post,postid-25275,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952

Tips Cerdas Agar Si Buah Hati Rajin Membaca

Setiap orang tua menginginkan anak yang pandai dan cerdas. Namun anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain dan akrab dengan dunia gadget yang serba canggih. Kelas 1 SD saja sudah mahir menggunakan handphone, smartphone bahkan browsing situs-situs yang mencurigakan jika tidak terawasi dengan bijaksana oleh orangtua yang juga sibuk dengan rutinitas pekerjaan maupun kesibukan sehari-hari yang beraneka ragam.

Padahal ilmu yang didapatkan anak dapat diperoleh dengan membaca dan belajar. Sekalipun gadget juga menawarkan ilmu dengan beberapa situs pengetahuan, namun proteksi terhadap situs dewasa membutuhkan pengawasan yang ekstra ketat. Lalu bagaimana caranya agar anak tergugah hatinya untu membaca. Sementara si kecil tidak boleh lengah karena dalam tahap yang bagus untuk menyerap pengetahuan. Berikut ini adalah tips sederhana agar buah hati menjadi rajin untuk membaca.

Berikan contoh
Orang tua adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Jika Anda ingin si kecil rajin membaca, mulailah berikan contoh dengan menerapkan hal tersebut pada diri Anda terlebih dahulu. Anak-anak banyak belajar dan meniru tingkah laku orangtuanya, baik dikarenakan warisan turun temurun atau gen maupun karena pengkondisian proses belajar. Ajarkan atau contohkan hal yang baik seperti membaca agar sang anak (bahkan secara tidak sadar) dapat menirunya.

Menjadi sahabat yang baik
Seringkali anak tergoda bermain karena mendapatkan teman sepermainan yang membuatnya nyaman. Cobalah untuk mengambil hatinya dengan menjadi teman kecilnya yang baik. Setelah mendapatkan hatinya misalnya dengan sedikit tambahan uang jajan atau pujian, ajak dia membaca atau jadilah teman membaca yang baik. Lakukan diskusi kecil yang menyenangkan dengan pola bahasa yang mudah dimengerti olehnya. Jadi anak akan punya sahabat membaca. Jika ia mendapat sahabat membaca yang baik, bisa jadi ia akan melupakan teman bermainnya.

Buatlah sekolah mini yang santai
Setiap sore saat luang, cobalah mengajak si kecil bermain “sekolah-sekolahan”. Disana coba tanyakan pertanyaan sepele padanya. Setelah itu coba tanyakan hal yang agak sulit. Contohnya, “adik tahu nggak kenapa bulan bentuknya berubah-ubah?” jika dia kesulitan menjawab, Anda bisa mengatakan, “adik bisa tanya jawabannya di buku ini lho? Selain itu di buku ini juga banyak hal yang menarik lho dik. Misalnya kenapa kupu-kupu suka hinggap pada bunga.”

Sekolah ini juga bisa Anda terapkan jika ada teman bermain si kecil supaya suasana lebih ramai dan ceria, sekaligus “menularkan” hobi baca pada temannya dan agar si keciltidak merasa sendirian.

Berikan motivasi
Semakin dini Anda mengajari anak untuk membaca, maka semakin kuat pola keinginannya untuk tetap mempertahankan hobi bacanya serta semakin bagus karena otak si kecil bisa langsung terserap karena belum terisi pikiran lain misalnya kedekatan dengan lawan jenis. Anda bisa bertanya cita-cita si kecil dan memberikan motivasi agar meraihnya melalui membaca.

Berikan reward
Pemberian reward berupa pujian atau suatu benda juga baik selama Anda pintar mengelolanya. Sifat hadiah tidak berlebihan dan pastikan tidak secara terus menerus untuk mennghindari efek ketagihan dan ketergantungan anak.

Anak yang cerdas memiliki indikasi orang tua yang cerdas pula. Cerdas hal ini bukan berarti secara genetis saja melainkan kemampuan orangtua untuk membuat anaknya nyaman dan termotivasi untuk belajar dan membaca. Walaupun buku merupakan gudang ilmu, ada baiknya Anda tetap mengawasi buku maupun berbagai situs atau hal-hal yang ia baca. Anak harus cerdas baik otaknya maupun perilakunya. Cerdas dengan perangai tidak baik sama saja menjerumuskan anak Anda ke dalam “kemunduran”.(fdh)
Diambil dari http://www.landscappist.com

No Comments

Post a Comment