Kehidupan selalu mengajarkan kekuatan dan keikhlasan jika kita menerima kesedihan dan kesulitan sebagai media untuk belajar menjadi lebih baik. Sedih, kecewa, dan marah adalah keniscayaan dalam hidup sebagaimana sukses, tenang, dan bahagia. Seperti musim yang silih berganti, demikian juga kehidupan menyapa kita.
Rimma Bawazier dikenal di kalangan hijabers sebagai sosok yang komplit; cantik, sukses, memiliki anak yang sehat, dan dikelilingi keluarga dan orang-orang terdekat yang menyayanginya. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa di balik kesuksesannya saat ini, tak sedikit ujian berat yang ia alami. Perceraian orangtuanya, masa kecilnya yang serba kekurangan, ujiannya untuk istiqamah berhijab, sampai ditinggal pergi untuk selamanya oleh suami tercinta yang belum genap satu tahun mengarungi bahtera rumah tangga bersamanya. Dalam keadaan hamil pula.
Buku Dancing in The Rain ibarat sepenggal musim yang diliputi mendung dalam kehidupan Rimma. Namun, ia memilih untuk menghadapi dan bahagia dalam musim yang kelabu itu. Lalu, bagaimana ia berdansa bahagia meski hujan dan badai mendera? Simak kisah inspiratifnya dalam buku ini.