Membuka Pintu Rezeki, Sukses Usaha, dan Karier
Al-Qur`an adalah pedoman bagi manusia yang ingin memilih jalan kebenaran, sebagai pembimbing untuk membina keimanan. Namun, hidup beriman bukan semata harapan atau angan-angan untuk meraih kebahagiaan, tetapi merupakan media yang sangat baik untuk mewujudkan kehidupan yang bahagia di dunia dan memperoleh balasan yang lebh baik di akhirat.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS An-Nahl [16]: 97)
Di dalam Al-Qur`an tidak hanya menyebutkan cara manusia dalam menjalankan keimanannya, tetapi juga membimbing manusia dalam beramal shaleh hingga menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Amal shaleh yang disertai iman sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan dua hal ini, manusia dapat memiliki kekuatan batin dalam memercayai bahwa kehidupan tidak lepas dari pengawasan dan pengaturan Sang Khaliq. Keimanan tanpa amal shaleh tidak akan berpengaruh dalam kehidupannya, begitu pula sebaliknya, amal shaleh tanpa keimanan akan sia-sia. Allah pun menjanjikan bagi orang yang beriman dan beramal shaleh dengan surga dan balasan kebaikan di dunia.
Di dalam buku “Fadhilatul Amal Doa Pembuka Rezeki, Sukses Usaha, & Karier yang disusun oleh Ust. Zezen Zaenal Alim terbitan QultumMedia ini, dipaparkan beberapa amalan yang menghasilkan keutamaan bagi umat Islam (fadhilatul amal) yang ingin mudah rezeki, sukses usaha dan karier. Namun, agar dapat menghasilkan yang diharapkan, tentunya amalan tersebut disertai beberapa hal.
Syukur adalah kunci kebahagiaan hidup. Tanpanya, kita akan sulit untuk mendapatkan kebahagiaan. Sebab selalu saja ada yang kurang, tak sempurna, dan tak memuaskan hati.
Pernah tidak kita merasa sulit untuk bahagia? Padahal, semua yang kita butuhkan sudah Allah kasih. Doa yang kita panjatkan sudah Allah jawab. Serta satu persatu mimpi yang kita inginkan semakin banyak yang menjadi nyata.
Ternyata, yang kurang itu bukan karunia Allah, melainkan rasa syukur kita pada pemberian-Nya.
Baca juga:
Rezeki Kita Memang Sudah Ada yang Mengatur, Tapi …
Rezeki Kita Tak Lancar? Mari Amalkan 7 Kiat Mudah Ini
Itu sebabnya, hanya orang yang sakit yang tahu betul bahwa kesehatan mahal harganya. Hanya orang yang kehilangan yang benar-benar mengerti arti dari memiliki. Hanya orang yang kecewa yang sadar dirinya kurang bersyukur pada Allah.
Percayalah, dalam hidup ini Allah tidak mungkin mengecewakan kita. Mustahil bagi Allah ingin melihat hamba-Nya kesusahan. Dia selalu ingin kita hidup dalam ketenangan.
Namun, ketenangan itu ada di dalam hati, bukan terletak pada materi. Berapa banyak orang kaya namun ternyata tak bahagia? Berapa banyak pula orang yang sederhana tapi dalam keseharian justru sangat mensyukuri hidupnya?
Yang memberi ketenangan dalam hidup adalah Allah. Jadi, dekatilah Dia. Jangan menunggu waktu luang, justru luangkanlah waktu untuk berdoa dan bercerita pada-Nya.
Di balik sesuatu yang pergi, pasti ada yang lebih baik menghampiri. Setelah ada yang hilang, pasti ada yang segera datang. Hidup ini hanya tentang bersyukur saat menerima dan bersabar saat menunggu karunia-Nya.
Tak perlu melihat karunia yang Allah berikan pada orang lain. Karunia tiap orang pasti berbeda, karena ujian-Nya pun tak pernah sama. Cukup lihat yang kita punya, dan ucapkan dalam hati, “Syukurku jarang sekali, tapi Allah tetap memberiku karunia-Nya. Allah memang baik.”
Mulai saat ini, mari kita gapai ketenangan itu. Ketenangan yang sederhana. Bahwa tidak semua yang pergi harus membuat kita kecewa, karena ganti dari Allah nanti pasti lebih istimewa.
Mari bersyukur. Mari qanaah. Meski kadang hasil yang kita dapatkan tak sesuai keinginan, tetaplah percaya bahwa Allah pasti punya hikmah di balik ini semua.
Sumber Foto: Pixabay.com
Pertama, ikhlas, yaitu memunyai niat dan tujuan yang benar untuk berbuat hal yang baik, berguna, dan dibenarkan oleh agama dalam meraih mardhatillah. Kedua, shawab (benar dan baik), yaitu segala yang dilakukan sesuai dengan tuntutan yang diajarkan oleh agama melalui Rasulullah saw untuk pekerjaan ubudiyah dan tidak bertentangan dengan suatu ketentuan agama dalam hal muamalat. Ketiga, zikir dan doa, yaitu suatu media komunikasi antara hamba dengan Tuhannya yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Dengan zikir dan doa, sang hamba merasa sangat dekat dengan Allah, merasa selalu dalam perlindungan dan pengawasannya. Doa pun merupakan sunnah para nabi dan orang-orang shaleh.
Dengan mengamalkan ilmu dari buku ini, insya Allah rezeki, kesukesan usaha, dan karier akan lebih mudah diraih. Sekalipun sudah menjadi takdir, apabila kita berdoa, takdir tersebut bisa berubah sesuai dengan doa yang kita panjatkan. Sebab, hanya doalah yang bisa merubah takdir yang sudah ditetapkan. Dan, jika Allah sudah berkehendak terhadap suatu perkara, maka semua akan terwujud.
No Comments