Hikmah Disyariatkannya Shalat - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
24558
post-template-default,single,single-post,postid-24558,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952

Hikmah Disyariatkannya Shalat

Di samping sebagai fondasi keimanan, shalat memiliki keuntungan yang besar dan pengaruh yang baik bagi setiap muslim yang mengerjakannya dengan benar. Shalat akan mencapai perolehan keberuntungan yang sangat besar, baik di dunia maupun di akhirat.

Allah berfirman,
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya….” Dilanjutkan dengan ayat, ” …Yaitu orang-orang yang selalu memelihara shalat-shalat mereka….”(QS Al-Mukminun [23]:1-9).

“Kemudian Allah menganugerahkan bagi mereka Jannah Firdaus nan abadi.” (QS Al-Mukminun [23]:10-11)

Dengan shalat, pribadi mukmin dapat menggapai puncak kebahagiaan tertinggi. Namun, jika lalai menunaikannya, ia akan terperosok ke jurang neraka Jahanam.

“Maka neraka wail bagi mereka yang shalat, yaitu orang-orang yang melalaikan shalatnya itu.” (QS Al-Ma’un [107]:3-4)

Muslim yang menyadari betapa penting kedudukan dan martabat shalat dalam Islam, serta mengetahui cara melaksanakannya dengan sebaik-baiknya akan memperoleh pahala, keutamaan, dan kemuliaan.
Bagi orang Islam yang memelihara shalatnya, ia akan terpelihara dari sifat buruk manusia pada umumnya, yaitu keluh kesah, kikir, dan kurang bersyukur. Allah berfirman,

“Sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan keluh kesah lagi kikir; apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang shalat.” (QS Al-Ma’arij [70]:19-21)

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak lepas dari beragam problematika kehidupan. Manusia akan dihadapi dengan berbagai kemungkaran dan kemaksiatan. Namun, bagi seorang mukmin, shalat menjadi media yang efektif untuk membentengi diri dari berbagai perbuatan maksiat dan kemungkaran.

“Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu —dapat— mencegah perbuatan keji dan mungkar.” (QS Al-Ankabut [29]:45)

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah [2]:153)

Dengan demikian, shalat merupakan salah satu perintah Allah yang paling penting yang harus disosialisasikan dalam keluarga. Melalaikan shalat berarti malapetaka. Sebaliknya, menyibukkan diri dengan ibadah membuat manusia terhindar dari kecelakaan, kesengsaraan, atau merana dalam kehidupan.

“Dan perintahkanlah kepada keluarga kamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta dari kamu rezeki. Kamilah yang akan
memberimu rezeki. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Thaha [20]:132)


Buku-buku terkait:

                

No Comments

Post a Comment