Kiat agar Khusyuk dalam Shalat (1)
Ada beberapa kiat khusyuk dalam shalat yang sering disinggung oleh para ulama dalam kitab-kitabnya. Di antaranya:
1. Ikhlas dalam Melaksanakannya
Keikhlasan adalah ruh amal. Allah berfirman, “Yang menjadikan hidup dan mati, agar Dia menguji kamu; siapakah di antara kamu sekalian yang terbaik amalannya.” (QS Al-Mulk [67]: 2)
Fudhail bin Iyyadh menyatakan bahwa maksud ayat yang terbaik amalannya, adalah yang paling ikhlas dan paling benar. Satu amalan yang dilakukan dengan ikhlas, dengan sendirinya akan mudah meleburkan diri seorang muslim secara menyeluruh ke dalam ibadah. Karena, tak satu pun (menurut keyakinannya) yang pantas menguras perhatian dirinya selain Allah.
2. Merasa Berjumpa dan Berkomunikasi dengan Allah
Rasulullah saw bersabda, “Apabila seorang di antaramu sedang shalat, sesungguhnya dirinya sedang berkomunikasi dengan Allah….” (HR Bukhari)
Jika shalat adalah komunikasi seorang hamba kepada Allah, dan itu sudah disadari oleh orang yang shalat, selayaknya hal itu memacu dirinya untuk bersikap khusyuk. Karena dia pun sadar, segala gerak hatinya apalagi gerak tubuh kasarnya, pasti selalu diperhatikan oleh Allah.
3. Konsentrasi ketika Memulai Shalat
Rasulullah bersabda, “Seandainya seorang hamba (sesudah berwudhu dengan baik) tegak melakukan shalat, memuji Allah, menyanjung-Nya, menyucikan diri-Nya yang mana itu memang merupakan hak-Nya, mengonsentrasikan diri hanya mengingat Allah; maka ia akan keluar dari shalatnya laksana bayi yang baru dilahirkan.” (HR Muslim)
Al-Imam Ibnu Katsir mengatakan, “Sesungguhnya kekhusyukan dalam shalat itu hanya dapat dicapai oleh orang yang mengonsentrasikan hatinya untuk shalat itu, disibukkan oleh shalat hingga tak mengurus yang lainnya, sehingga ia lebih mengutamakan shalat dari amalan yang lain.”
4. Merenungi Gerakan dan Bacaan dalam Shalat
Allah SWT berfirman, “Maka apakah mereka tidak memerhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (QS Muhammad [47]:24)
Imam Ibnu Qayyim mengatakan, “Ada satu hal yang ajaib, yang dapat diperoleh oleh orang yang merenungi makna-makna Al-Qur’an. Yaitu keajaiban-keajaiban Asma dan Sifat Allah. Itu terjadi, tatkala orang tadi menuangkan segala curahan iman dalam hatinya, sehingga ia dapat memahami bahwa setiap Asma dan Sifat Allah itu memiliki tempat atau bukan hanya dibaca di setiap gerakan shalat. Artinya bersesuaian. Tatkala ia tegak berdiri, ia dapat menyadari ke-Mahaterjagaan Allah, dan apabila ia bertakbir, ia ingat akan ke-Mahaagung-an Allah.” (Lihat Ash-Shalah karya Ibnu Qayyim).
Kata Imam Al-Ghazali dalam Al-Arba’in, “Hendaklah kamu membaca ‘Allaahu Akbar’ dengan mengingat bahwasanya tidak ada yang lebih besar daripada Allah; Hendaklah kamu membaca ‘wajjahtu wajhiya …,’ dengan perasaan bahwa kamu benar-benar menghadapkan jiwamu kepada Allah dan berpaling dari selain-Nya; Hendaklah kamu membaca ‘Alhamdulillaah’, dengan ‘penuh rasa syukur kepada Allah terhadap segala nikmat-nikmat-Nya; Hendaklah kamu membaca ‘Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin’, dengan perasaan bahwa kamu sangat lemah dan bahwa segala urusan itu hanya di tangan Allah semata-mata; Dan hendaklah di tiap-tiap kamu membaca zikir, kamu ingat makna-maknanya. Dan ketahuilah bahwa segala yang membimbangkan kamu dari memahami makna apa yang kamu baca dipandang sebagai was-was.”
Bersambung ke Kiat agar Khusyuk dalam Shalat (2)
No Comments