Belajar Melulu, Kapan Mainnya? - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
25588
post-template-default,single,single-post,postid-25588,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952
igen

Belajar Melulu, Kapan Mainnya?

igenSemua orang di planet ini punya waktu yang sama dalam sehari-semalam. Nggak ada yang punya waktu lebih dari duapuluh empat jam. Tapi, kenapa ya hanya segelintir orang saja yang bisa sukses? Kenapa cuma sedikit yang berbahagia menjalani hari-harinya?

Mau tahu rahasianya? Rahasia mereka sederhana kok: pandai mengatur waktu.

Namanya orang hidup nggak mungkin dong belajar melulu. Tapi, mustahil juga kalau main terus-terusan. Nggak bisa orang hidup hanya di dalam rumah. Tapi, nggak akan betah juga hidup di kolong langit. Solusinya? Ya tertib dalam mengatur waktu.

Ah, kedengeran kayak lalu lintas aja ya, harus tertib. Tapi, begitulah hidup. Toh kita merasa nggak nyaman kan jalan-jalan di jalanan yang semrawut? Nggak beda dengan orang yang shock gara-gara lihat lalu lintas yang nggak teratur, ada juga orang stress karena jadwal kegiatannya padat plus kacau-balau.

Kamu yang masih muda, ayo belajar menata waktu sejak dini. Tertib menggunakan waktu itu bukan berarti selalu ada di perpustakaan atau masjid, apalagi di mall. Cukup pegawai perpus, marbot, dan satpam saja yang nginap di sana. Hehe. Tertib menggunakan waktu maksudnya belajar dan mengajilah pada waktunya, lalu luangkan waktu untuk bercengkerama dengan keluarga dan teman, dan jangan lupa sisihkan waktu untuk hal-hal yang kamu sukai.

Di awal-awal mungkin terasa berat, tapi nggak akan bikin kita rugi kok! Sebaliknya, justru rugi lho menghabiskan waktu untuk nongkrong di mall atau ngetem di jalan cuma biar dibilang gaul. Memangnya bisa ya nerusin sekolah dengan ‘sertifikat’ gaul? Boro-boro mau dapat tiket ke surga, dipakai ngelamar kerja aja predikat ‘gaul’ nggak dibutuhkan.

Emang nggak salah sih kalau ada anak muda yang ingin gaul, asal gaulnya benar. Gaul yang benar itu kalau bermanfaat di dunia dan akhirat. Nah, buat kamu yang ingin tahu lebih jauh gimana gaul yang benar itu, buku iGen: Islamic Generation, Gaul Bener Tanpa Minder-nya Kak Dainur Jeihan ini buku yang tepat. Udah bahasanya gaul, tip-tipnya keren dan gampang diikuti lagi.

Yuk baca bukunya!

No Comments

Post a Comment