Berkat Shalat Hajat (1)

Dalam kitab Abjadul ‘Ulumil Wasyi Al-Marqum fi Bayani Ahwalil ‘Ulum karya Shadiq bin Hasan Al-Qanuji, disebutkan suatu riwayat dari Hasan. Anas berkata, “Ada seorang pedagang laki-laki yang dipanggil dengan nama Abu Mughlaq. Ia adalah sahabat Nabi Muhammad saw dari kaum Anshar. Ia mengembara ke berbagai pelosok negeri untuk berdagang, baik berdagang barang miliknya sendiri maupun milik persekutuan. Ia adalah orang yang taat beribadah dan selalu menjaga dirinya untuk tidak memakan barang subhat (tidak jelas hukumnya) apalagi haram.
Suatu ketika, Abu Mughlaq keluar rumah dan bertemu dengan seorang perampok yang bertopeng dan bersenjata. Perampok itu berkata kepadanya, “Letakkan apa yang kamu bawa, aku akan membunuhmu!”
Abu Mughlaq menjawab, “Kenapa kau ingin membunuhku? Ambil saja hartaku sesukamu.”
“Kalau harta, aku sudah punya. Aku hanya menginginkan nyawamu,” kata perampok itu.
Abu Mughlaq menjawab, “Jika kamu bersikukuh demikian, izinkan aku mengerjakan shalat empat rakaat.”
“Lakukan saja!” kata si perampok. Abu Mughlaq pun berwudhu dan shalat empat rakaat. Saat melakukan sujud yang terakhir, ia berdoa,
“Wahai Dzat Yang Maha Pecinta, wahai yang memiliki ‘Arsy yang mulia, wahai yang melaksanakan apa yang Engkau inginkan, aku memohon kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu yang tidak dilemparkan dan kerajaan yang tidak dihimpunkan dan dengan cahaya-Mu yang meliputi rukun ‘Arsy-Mu, cegahlah kejahatan pencuri ini. Wahai Dzat Yang Maha Penolong, tolonglah aku.”
Saat itu, secara tiba-tiba muncul seorang penunggang kuda yang memegang tombak yang diletakkan di antara kedua telinga kudanya. Penunggang kuda itu lalu mendatangi si perampok dan menikamnya hingga mati. Penunggang kuda itu lalu menemui pedagang yang taat beribadah tersebut dan berkata, “Berdirilah!”
Dengan keheranan, pedagang itu bertanya, “Demi bapak dan ibumu, siapakah kau? Allah menyelamatkanku dengan perantaraanmu hari ini.”
Penunggang kuda itu menjawab, “Aku adalah malaikat penghuni langit keempat. Ketika kau memanjatkan doamu yang pertama, aku mendengar pintu langit bergemuruh. Ketika kau memanjatkan doamu yang kedua, aku mendengar penghuni langit gaduh. Ketika kau memanjatkan doamu yang ketiga maka disampaikan kepadaku, “Ini adalah doa orang yang sedang dalam kesusahan. Aku lalu memohon kepada Allah agar mewakilkanku untuk membunuh perampok itu.”
Hasan berkata, “Barangsiapa berwudhu, lalu mengerjakan shalat empat rakaat dan memanjatkan doa di atas maka doa itu akan dikabulkan baginya, baik ia sedang dalam kesulitan maupun tidak.”

*diambil dari The Ultimate Power of Shalat Hajat

qultummedia:
Related Post
Leave a Comment