Cerita Indah Traveler Menyusuri Asia, Eropa, dan Amerika

Seorang musafir, Fakhrudin Al-Raziy, pernah mengungkapkan bahwa perjalanan wisata memiliki dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusia. Ketika mendapat kesulitan, ia dapat mendidik jiwanya untuk bersabar. Bahkan, ia bisa menemukan orang-orang terkemuka sehingga bisa mendapatkan sesuatu dari mereka hal-hal yang tidak dimilikinya. Selain itu, ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan ciptaan Allah. Maka, perjalanan wisata memiliki dampak yang kuat dalam kehidupan beragama seseorang.
Bahkan, Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur`an surat Al-Ankabut ayat 20.
“Katakanlah, “Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. 29:20).

Perjalanan, sekalipun singkat dan sederhana, selalu mengajarkan kita tentang suatu hal atau banyak hal. Kita bisa mendapatkan ilmu dan menambah ketebalan iman melalui ukhuwah dan pelajaran yang bisa diambil dari setiap wilayah dan penduduk yang memiliki perbedaan suku, adat, dan karakter. Banyak tempat-tempat menarik yang bisa kita kunjungi, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Hal ini sebagaimana dialami oleh kelima traveler yang pernah menjelajahi sebagian daratan Asia, Eropa, dan Amerika yang kemudian dituangkan ke dalam buku “The Paradise Journeys” terbitan QultumMedia. Anda akan mendapatkan berbagai cerita menarik, indah, serta balutan kerepotan dan kesulitan yang terkadang menimpa. Menurut mereka, perjalanannya selalu memberikan sensasi sehingga ingin mengulanginya kembali.

Seberapa besar kesulitannya dan bagaimana mengatasinya? Adakah orang-orang yang tulus mau membantu? Apa saja yang mereka temukan dalam pesona keindahan alam, budaya, dan masyarakatnya? Tentu tidak akan cukup diceritakan di sini. Anda bisa menemukan kisahnya secara utuh pada bukunya.

Buku ini dimulai dari perjalanan keliling Sumatera dari kisah perjalanan Muthia Esfand. Ia telah banyak menemukan keramahan penduduk Aceh dengan aneka hidangannya yang khas dan citra alam yang masih membekas pasca tragedi Tsunami. Kemudian, dilanjutkan oleh Akbar T. Kurniawan yang mengintip eksotisme pulau terluar di Sulawesi.

Sedangkan Esti Hindrastuti menyuguhkan hasil perjalanannya merentang Malaysia dan Singapura. Hensi Margaretta membagi kisah perjalanannya di Taiwan dan Inggris. Terakhir, ditutup dengan kisah Indriya R. Dani dalam menembus dinginnya kota New York.

Alhasil, buku ini selain seru dinikmati, juga akan memberikan nuansa bagi Anda, seolah Anda sedang atau akan mengalami perjalanan menjadi seorang traveler seperti mereka. Apalagi jika Anda memang benar-benar berniat jalan-jalan ke tempat-tempat yang sama dituju, tentu mungkin buku ini sangat akan membantu Anda dalam menimba pengalaman dan hikmah di dalamnya.

qultummedia:
Related Post
Leave a Comment