Hidup Bahagia Bersama Cinta Abadi

Siapa pun yang merasakan jatuh cinta, pastinya juga berharap cinta tersebut akan disambut oleh orang yang dicintai. Lalu, bagaimana jika ditolak sehingga cinta Anda bertepuk sebelah tangan? Pasti hal ini sangat menyedihkan.

Sebagai makhluk yang beri anugerah rahmat dan rahim dari Allah SWT, cinta memang tidak pernah sepi dari kehidupan makhluk yang bernama manusia. Cinta tidak mengenal tingkatan ekonomi dan sosial. Kita terlahir ke dunia ini dan tetap tumbuh berkembang, juga karena cinta.

Akan tetapi, apakah Anda tahu hakikat cinta? Beragam orang menafsirkan makna cinta. Kata “cinta” telah banyak dipakai dalam banyak konteks sehingga banyak pula menimbulkan berbagai makna. Sudut pandang yang salah terhadap “cinta” bisa mengakibatkan orang terjerumus dalam kehinaan dan kesesatan. Salah satunya adalah cinta yang berorientasi seks semu. Orientasi ini telah banyak menjebak pemiliknya sehingga menjadi orang-orang yang merugi, jauh dari rahmat Allah. Cinta itu ada yang semu, palsu, dan sejati.

Dalam Islam, cinta sejati atau cinta yang sesungguhnya ialah cinta kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta yang bukan selain kepada-Nya (makhluk) adalah cinta yang penuh relatif. Makhluk memiliki kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga tingkatannya lebih kecil di bawah Sang Maha Sempurna.

Selain itu, cinta memiliki kedahsyatan yang luar biasa. Beragam cara dilakukan banyak orang untuk mendapatkan cinta yang diinginkan. Cinta mampu mendorong beban yang berat, meluluhkan hati yang keras, dan melecutkan semangat pemiliknya. Kita tahu betapa besar pengorbanan orangtua demi cinta kepada anak-anaknya. Betapa dahsyatnya semangat para pejuang yang rela mengorbankan harta dan nyawanya demi kecintaan mereka kepada tanah air dan kehormatannya.

Dalam meraih cinta sejati, Allah telah memberikan banyak media, salah satunya dengan puasa. Puasa memiliki keistimewaan daripada ibadah-ibadah lainnya. Puasa hanya dikhususkan untuk Allah dan Allah pula yang akan membalasnya. Oleh sebab itu, pantas saja puasa selalu dilakukan oleh para nabi dan umat terdahulu.

Selanjutnya, bolehkah kita berpuasa demi mendapatkan cinta seseorang? Temukan jawabannya dalam buku “Puasa Cinta; Meraih Jodoh & Cinta Sejati” yang ditulis oleh Ahmad Hadi Yasin. Penjelasannya akan membimbing Anda meraih cinta hakiki. Jika Anda telah meraihnya, Anda pun bisa meraih cinta lainnya, sebab tidak ada sesuatu pun yang luput dari penguasaan Allah Yang Maha Mencintai. Maka, Anda pun bisa hidup bahagia bersama cinta abadi.

Di dalam buku yang diterbitkan QultumMedia ini, dijelaskan pula bagaimana hubungan puasa dan perjodohan, apa saja rahasia puasa yang bisa kita peroleh guna meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, hingga titik masalah dan solusi hubungan cinta antarsesama manusia.

qultummedia:
Related Post
Leave a Comment