Jodohku Ternyata Kamu dan Sebuah Buku Tentangnya
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
25970
post-template-default,single,single-post,postid-25970,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952
jodohku kamu, bukan dia

Jodohku Ternyata Kamu dan Sebuah Buku Tentangnya

“Jodohku ternyata bukan dia…” Begitu keluh seseorang tentang kesedihannya karena ditinggal sang kekasih. “Mungkin jodohku masih mencari jalan untuk menemukanku,” ujar orang yang berbeda.

Dulu informasi seputar pernikahan cenderung tertutup rapat. Di era media sosial seperti sekarang, hal tersebut berubah. Curhat pun bisa ‘bebas’ dilakukan, termasuk tentang bagaimana mencari pasangan hidup.

Nah, Sobar D. Prabowo, penggagas akun Twitter dan Instagram @nikahasik adalah satu di antara sedikit orang yang sering bersentuhan dengan urusan curhat-curhatan masalah ini. Pria yang punya pengalaman menikah di usia 21 tahun ini kebetulan baru saja merilis buku terbarunya yang berjudul Jangan-jangan Kita Berjodoh.

Baca juga:
Jungkir Balik Nikah Muda
Jangan-jangan Kita Berjodoh

Yuk, kita ikuti obrolan singkat dengannya tentang @nikahasik dan aktivitasnya di media sosial!

 Awalnya, apa yang melatarbelangi Mas Sobar membuat akun @nikahasik di Twitter dan Instagram?

Saya suka main Twitter. Tapi lama-lama, saya prihatin sama akun-akun Twitter yang sok romantis dan suka ngomporin orang untuk pacaran. Saya waktu itu mikir, “Ni orang apa nggak peduli ya dengan banyaknya perzinaan di antara orang-orang yang pacaran? Kok gencar sekali mengampanyekan pacaran…”

Nah, dari situ saya kepikiran bikin campaign tandingan. Awalnya pengin ngangkat tema bahwa menjomblo itu asik, tapi karena saya sudah nikah (dan bisa gawat kalo istri saya mengira saya pengin jomblo lagi), maka saya pakai nama akun Twitter @nikahasik.

 Mengapa memilih tema seputar pernikahan?

Soalnya kalau temanya seputar budi daya cabai rawit saya nggak menguasai… Hehehe…

Di media sosial, tema jodoh tampaknya banyak yang meminati. Apa banyak follower @nikahasik yang curhat ke Mas Sobar seputar masalah ini? Sharing dong, barangkali ada pengalaman yang menarik…

Iya, banyak memang. Ada yang minta dicarikan jodoh, ada yang minta doa agar cepat ketemu jodoh, ada juga yang curhat seputar kisah pernikahannya. Ada yang curhat masalah keluarga, bahkan ada yang terang-terangan minta sumbangan untuk nikah.

Apa alasan Mas Sobar menyarankan anak-anak muda segera menikah?

Bukan. Saya bukan menyarankan mereka menikah. Menikah itu nggak gampang, kayak membalik telapak kaki gorila. Saya hanya menyarankan mereka untuk nggak pacaran. Simpel.

Bisa diceritakan sedikit pengalaman Mas Sobar saat memutuskan menikah muda?

Jadi, dulu saya ini ‘terjebak’ pergaulan bebas. Dalam arti, dibebaskan untuk menikah oleh ibu saya, meski masih muda. Ya sudah, restu ada, dan kebetulan saya juga sudah kerja.

Apa salahnya, kan?

Tentang buku Jangan-jangan Kita Berjodoh, apa yang ingin Mas Sobar sampaikan?

Buku ini saya susun utamanya untuk menjawab permasalahan yang sering ditanyakan oleh sahabat #NikahAsik. Selain itu, di dalamnya ada kisah-kisah inspiratif dan pelajaran yang saya dapatkan selama saya concern dengan tema ini.

Semua saya coba sajikan agar pembaca memiliki gambaran yang lebih jelas soal jodoh, cinta, dan pernikahan.

 

foto: unsplash.com

No Comments

Post a Comment