Selain itu, Nabi ldris as juga nabi yang penyabar, tidak pernah menyerah menghadapi tantangan seberat apa pun dalam berdakwah, juga tidak mudah putus asa. Kesabaran Nabi Idris as inilah yang membuatnya mulia dalam pandangan Allah. Al-Qur’an pun menggambarkan keluhuran sifat beliau,
“Ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (AI-Qur’an). Sesungguhnya ia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi, dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Maryam [19]: 56-57).
Kunjungan Malaikat Maut
Setiap hari, Nabi Idris as menyisakan sebagian waktunya untuk menjahit. Selama menjahit, beliau selalu mengucapkan tasbih. Setelah selesai menjahit, pakaian hasil jahitannya diserahkannya kepada orang lain tanpa meminta upah. Selain rajin bersedekah dengan baju hasil jahitannya, beliau pun rajin berpuasa.
Suatu hari, ketika beliau akan berbuka puasa, datanglah seorang tamu sambil membawa makanan untuk Nabi ldris as. Nabi ldris as lalu berkata, “Tuan, mari kita nikmati makanan ini bersama-sama!” Namun, tamu itu menolaknya.
Setelah selesai berbuka, Nabi Idris as beribadah sepanjang malam, sedangkan tamu tersebut dengan setia menunggu sampai terbit matahari. Nabi Idris as pun merasa heran dengan sikap tamu tersebut. Pagi itu, beliau mengajak tamunya untuk berjalan-jalan bersamanya untuk melihat keindahan alam sekitar. Tamu beliau ternyata sebenarnya adalah Malaikat Maut, yaitu Malaikat lzrail yang menyamar. Dia pun mengiyakan ajakan Nabi Idris as untuk berjalan-jalan.
Berjalanlah keduanya melihat alam sekitar dengan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang ada di tempat tersebut selama kurang lebih empat hari. Selama perjalanan tersebut, Nabi Idris as menemui beberapa keanehan pada sahabat barunya, karena tingkah lakunya berbeda dengan manusia biasa. Untuk menjawab rasa penasaran, Nabi Idris pun bertanya kepada sahabat barunya itu, “Sahabat, siapakah engkau sebenarnya?”
“Saya adalah Izrail, Malaikat Maut yang menyamar, wahai ldris,” jawab lzrail.
Mendengar jawaban itu, Nabi Idris as terkejut, tetapi itu tidak menyurutkan rasa penasarannya. Beliau pun bertanya lagi, “Engkaukah malaikat yang bertugas mencabut nyawa semua makhluk?”
“Benar, ya Idris,” jawab lzrail.
“Apa tujuan kedatanganmu sahabat? Apakah engkau hanya berkunjung atau hendak mencabut nyawaku?” tanya Nabi Idris as.
“Saya datang untuk mengunjungimu dan Allah SWT telah mengizinkannya,” jawab Izrail.
Tiba-tiba, terbesit dalam pikiran Nabi Idris as untuk merasakan kematian. Beliau pun menyampaikan keinginannya, “Sahabatku, kabulkanlah satu permintaanku. Cabutlah nyawaku, dan mohonkan kepada Allah SWT agar Dia menghidupkanku kembali. Aku ingin merasakan dahsyatnya sakaratul maut.”
“Aku tidak mencabut nyawa seseorang pun, kecuali hanya dengan izin Allah SWT,” tegas lzrail.
Allah SWT pun mewahyukan kepada lzrail agar ia mencabut nyawa Nabi ldris as. Maka, dicabutlah nyawa Nabi Idris as saat itu juga oleh Izrail sehingga beliau merasakan kematian seketika. Melihat kematian Nabi Idris as, lzrail merasa sedih dan ia berdoa kepada Allah SWT agar menghidupkan kembali Nabi Idris as. Allah mengabulkan permohonan lzrail dan Nabi Idris as pun hidup kembali.
Setelah Nabi Idris as terbangun dari kematiannya, lzrail bertanya, bagaimana rasanya ketika nyawamu dicabut?”
Nabi Idris as menjawab, “Aku merasakan kesakitan yang luar biasa. Rasa sakitnya seperti dikuliti.”
“Tahukah engkau, wahai Idris, aku mencabut nyawamu dengan sangat lembut. Kelembutan itu belum pernah aku lakukan kepada siapa pun sebelum engkau,” jelas Izrail.
Demikian kutipan cerita dahsyat yang terdapat di dalam buku “Cerita Dahsyat 25 Nabi & Rasul” yang disusun Abu Ezza. Buku ini memberikan pengajaran kepada anak tentang suri teladan, pelajaran, dah hikmah di balik kisah para nabi.
Di dalam buku terbitan QultumMedia ini berisi kisah-kisah 25 nabi, mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW. Mulai dari penciptaan Nabi Adam dan kehidupannya di surga sampai ia diusir darinya serta kehidupannya di bumi hingga kisah perjuangan Nabi Muhammad di Makah dan Madinah sampai beliau wafat.
Alhasil, buku ini akan sangat bermanfaat bagi anak Anda dalam mengajarkan sejarah para nabi dan nilai-nilai keteladanan yang terkandung di dalamnya.
Leave a Comment