Memang, Tak Semua yang Bermahkota Adalah Raja

Tapi, setiap diri kita bermahkota, dan setiap diri kita adalah raja …

Tanggung jawab kita terhadap diri sendiri adalah mahkota yang menandai kehormatan kita.

Dalam hidup, kita tak bisa lepas dari yang namanya tanggung jawab. Mulai hal-hal kecil hingga yang besar.

Saat memasuki usia remaja, tanggung jawab kita lebih besar dibanding saat anak-anak. Ada tugas untuk menyelesaikan pendidikan, mencari pengalaman, mungkin juga mulai menekuni pekerjaan.

Namun, semakin dewasa, tanggung jawab kita semakin menumpuk. Hadirnya kadang sampai membuat kita pusing tak karuan. Di satu sisi harus menyelesaikan yang ini, di sisi lain juga harus menyelesaikan yang itu.

Semua yang Bermahkota Sedikit-Banyak Menanggung Beban

Seperti raja yang bermahkota batu mulia dan menunjukkan derajat kehormatannya, setiap diri kita tak dibebani tanggung jawab melainkan yang sesuai dengan kesanggupan kita. Begitulah janji Allah, dan Dia tak pernah mengingari janji-Nya.


Jadi, jangan sampai pilihan-pilihan hidup yang kita harus bertanggung jawab terhadapnya, membuat kita mengeluh dan menyakiti diri sendiri.

Keputusan hidup yang kita pilih pasti punya risikonya sendiri-sendiri. Entah pilihan tentang jurusan kuliah atau kota tempat kita merantau meninggalkan rumah, semuanya harus dipikirkan dengan matang.

Yang harus kita ingat juga, bukan kita saja yang memiliki tanggung jawab dalam hidup. Orang lain pun sama. Malah, bisa jadi mereka punya tanggung jawab yang lebih besar daripada kita.

Maka, jangan sampai kesulitan yang kita dapati membuat orang lain terluka. Tak perlu meluapkan perasaan dengan berlebih, karena bukan kita saja yang merasakan sulitnya hidup.

Bermahkota Sama Artinya Memilih Tanggung Jawab

Pada akhirnya, kita akan memilih jalan hidup masing-masing. Memilih pekerjaan yang dikehendaki, memilih pendidikan yang diminati, serta memilih pasangan yang memang kita cintai.

Semua pilihan itu adalah tanggung jawab kita terhadap diri sendiri; dan bagaimana kita menjalankan tanggung jawab itu, seperti itu jugalah orang lain melihat mahkota kita. Bagaimana kita tetap setia pada apa yang kita pilih, walau di tengah jalan ada masalah besar yang harus kita lewati.


Teruslah melangkah! Kalau kita menyerah pada apa yang kita cintai, bagaimana kita bisa berkorban pada apa yang tak kita sukai?

Mintalah pada Allah, dan jangan bersikap lemah.

Biarlah Allah membantu kita dengan cara-Nya, dan biarlah diri kita bahagia dengan cara yang tak pernah kita kira.

Setiap diri kita ibarat raja yang bermahkota logam dan batu-batu mulia. Sebesar apa usaha kita menjalankan tanggung jawab, sebesar itulah kemuliaan mahkota yang kita kenakan.

agung:
Related Post
Leave a Comment