Melejitkan Kesuksesan Hidup dengan Manajemen Allah

Maju mundurnya seseorang diukur tergantung bagaimana ia memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Jika waktunya digunakan secara produktif akan menghasilkan sesuatu sesuai jalan usahanya. Sebaliknya, jika waktunya digunakan secara sia-sia, tentu ia tidak akan memperoleh apa-apa. Landasan waktu bagi Islam sangat kuat ditekankan dan dijadikan barometer untuk manusia di dalam menjalani kehidupannya, apakah termasuk orang-orang yang sukses/beruntung (muflihuun) atau mundur/merugi (khoosyiriin). Di sinilah kita mengetahui salah satu manajemen Allah yang dahsyat. Apakah manajemen tersebut?

Ahmad Fauz dalam bukunya Rahasia Mempercepat Kepastian Sukses dalam Karier & Keluarga menjelaskan bahwa manusia akan mendapatkan keberuntungan dari waktu yang dimilikinya kepada empat jenis orang. Yakni, sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur`an surat Al-‘Ashr ayat 1-3, yaitu sebagai berikut.

Pertama, orang-orang yang beriman. Mereka yang dengan mudah dan gampang menjalankan seluruh perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Kedua, orang yang senantiasa berbagi kebaikan atau beramal shaleh.
Ketiga, orang yang saling menasihati dan setia pada yang benar.
Keempat, mengajak diri sendiri dan orang lain untuk bersama-sama belajar sabar.

Waktu merupakan penanda perputaran dunia. Waktu akan terus bergerak maju dan tak mungkin mundur. Waktu juga menjadi penanda sejarah hidup seseorang. Hampir semua orang mengakui bahwa hidup di dunia ini sangat singkat, tapi tidak banyak orang yang memahami bagaimana memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Artinya, di balik semua itu, waktu adalah kesempatan untuk menjalankan misi terbesar dalam hidup, yaitu kewajiban beribadah kepada Allah SWT.

Kita harus senantiasa membangun kesalehan sosial dalam tiap waktu yang ada agar kita menjadi manusia terbaik. Sebaik-baiknya pribadi adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada yang lainnya. Demikian sabda Rasulullah saw. Hidup yang begitu singkat ini sangat disayangkan jika dilewatkan hanya untuk pekerjaan sia-sia demi mengejar kenikmatan sesaat. Kini saatnya untuk berhijrah menuju hidup yang lebih baik dengan dimulai dengan menata hati dan niat yang bersih serta ikhlas.

Hijrah tidak hanya diartikan perpindahan fisik, tapi juga harus dibarengi dengan perubahan mental, seperti gaya hidup, gaya pikir, dan gaya ikhtiar. Berhijrah pikiran dapat dilakukan dengan belajar untuk selalu berpikir positif dan belajar menyingkap hikmah di balik setiap peristiwa. Berpikirlah dengan bijak sebelum bertindak. Gelorakan selalu keinginan untuk belajar dan menambah ilmu, serta memanfaatkan setiap waktu untuk memperhatikan dan memikirkan fenomena-fenomena yang terjadi, baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Kemudian, bagaimana manajemen Allah ini bisa diaplikasikan dalam berbagai keadaan untuk memperoleh kualitas diri dalam karier, keluarga, dan lingkungan? Apa saja perolehan yang bisa kita dapatkan dengan menerapkan manajemen Allah? Temukan penjelasannya secara lengkap dalam buku Rahasia Mempercepat Kepastian Sukses dalam Karier & Keluarga terbitan QultumMedia ini. Buku ini akan mengajarkan kita secara bijak tentang sebuah kebijaksanaan hidup yang diatur melalui ruh ilahiyah.

Di dalam buku ini dibahas mulai dari bagaimana mengatur prioritas hidup, melakukan konseling dengan Allah, mengetahui arah rezeki sesuai alamatnya, seni menata hati, berbisnis dengan Allah, membeli masa depan dengan berbekal mentalitas yang kuat, doa orang tua, ikhlas, dan optimis kaya. Selanjutnya, di bab akhir, Anda akan diberi bahasan ending dengan menikmati perjuangan.

qultummedia:
Related Post
Leave a Comment