Menggapai Sukses dan Bahagia dengan Ibadah Siang

Ibadah siang berada di tempat yang penuh luang sehingga siapa pun bisa melaksanakannya dengan mudah. Jika kita ingin mengamalkannya, kita bisa mengambil di sela-sela waktu luang sekalipun di waktu sibuk.  Misalnya, melaksanakan shalat Dhuha sebelum memulai aktivitas bekerja dan sekolah, atau mengambil waktu kurang lebih 10 menit di sela-sela kesibukan.

 

Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan, baik berdasarkan hadits maupun penjelasan para ulama salafushalih. Shalat ini yang akan mendorong kita menuju gairah hidup yang penuh keberkahan. Memicu semangat kerja dengan penuh konsentrasi dan jiwa yang tenang karena dilandasi oleh zikir dan doa.

Bahkan, ada nilai-nilai yang tidak kasat akal yang bisa didapatkan oleh para pengamal ibadah siang ini. Hal ini telah banyak dibuktikan oleh para pengamal shalat dhuha yang memperoleh kehidupan yang mapan, baik secara materi maupun spiritual. Mereka menyadari bahwa kunci kesuksesan diawali dengan mengamalkan shalat dhuha secara istiqamah.
Kita ambil saja sebuah contoh yang telah dikisahkan oleh salah satu lulusan UK Wolverhampton, Inggris. Haji Fatah, demikian ia biasa dipanggil oleh  orang-orang yang sudah mengenalnya. Pemilik nama lengkap H. Ahmad Fatahilah ini merupakan sosok yang bersahaja, berwibawa, dan sangat santun. Ia juga pernah mengalami kepahitan hidup, terutama pada masa duduk di bangku STM.

Karena ayahnya sedang menganggur, ia rela mengorbankan perasaan dan gengsinya dengan berjualan koran. Bahkan, ia pernah dikejar-kejar Trantib karena berjualan koran. Hingga akhirnya ia pun berhasil menamatkan sekolahnya dan diterima di sebuah bank sebagai tukang foto kopi dengan berbekal ijazah STM-nya.

Seiring dengan perkembangan perusahaan, karier H. Fatah mulai meningkat hingga akhirnya ia diangkat menjadi Manajer Card Center, setelah mendapatkan gelar sarjana ekonomi di Perguruan Tinggi Asyafi’iyah, Jakarta. Nasib baik semakin memihak kepadanya, ia ditawari beasiswa kuliah ke Inggris oleh salah satu yayasan sosial di Jakarta.

Dari sekian pahit-manis perjalanan hidupnya, mulai dari memuncak kariernya sampai datangnya waktu krisis 1998, ia tetap berjalan istiqamah. Hingga akhirnya ia sekarang menjadi seorang herbalis yang memiliki kemampuan merefleksi dan memijat atas dasar karunia Allah yang tidak diduga-duganya. Kemampuannya pengobatannya telah membantu banyak orang. Tidak kurang dari ratusan pasien selalu hadir setiap hari di kediamannya.

Di balik semua cerita di atas, ternyata ada sesuatu yang unik pada dirinya. Semenjak duduk di bangku STM, ia sudah membiasakan diri untuk menjalankan ibadah shalat sunah Dhuha. “Alhamdulillah, saya selalu menjaga shalat Dhuha sampai sekarang,” ucapnya semakin yakin.

Bagaimana dengan Anda? Apakah pernah juga merasakan hal-hal serupa seperti kisah Haji Fatah di atas? Tentu setiap orang memiliki perjalanan hidup secara variatif, sesuai latar belakang, lingkungan, pendidikan, dan profesi. Namun, jika kita menjalankan ibadah siang dengan penuh keimanan, insya Allah setiap kepahitan akan berubah jadi manis, setiap masalah akan mendapatkan jalan keluarnya.

Pendekatan-pendekatan inilah yang akan dijelaskan di dalam buku “Dahsyatnya Ibadah Siang”. Artinya, buku terbitan QultumMedia ini ingin membawa pembacanya memahami hidup dalam konteks ibadah. Pada akhirnya, akan menciptakan hamba-hamba yang bersyukur dan senantiasa menjalankan ibadah siang.

Buku ini merupakan kolaborasi pemikiran dan perenungan dari dua penulis, yaitu Ust. Subki Al-Bughuri dan Sahrul Gunawan. Penulis memaparkan tentang tujuan penciptaan manusia, penciptaan siang dan malam dari segi keutamaannya, dahsyatnya ibadah siang, dan dilanjutkan dengan shalat-shalat yang dikerjakan pada siang hari.

Selain itu, penulis sengaja menyisipkan kisah-kisah orang-orang sukses pada bab pertama agar kita bisa mengambil hikmah di dalamnya dan membangkitkan semangat kita dalam mendekati Allah SWT sebelum berlanjut ke materi berikutnya.  Setelah Anda memahaminya, baru kemudian Anda bisa melengkapi kebutuhan dan harapan-harapan Anda dari doa-doa pilihan pada bab terakhir.

qultummedia:
Related Post
Leave a Comment