Mengubah Segalanya dengan Doa

Apakah Anda tahu apa senjata para nabi dalam menghadapi berbagai himpitan hidup dan tekanan musuh-musuhnya? Ternyata, senjatanya hanyalah doa. Senjata paling dahsyat yang bisa mengubah sesuatu yang mustahil bagi akal pikiran kita. Senjata paling ampuh untuk menundukkan dan membebaskan dari serangan musuh. Senjata paling jitu untuk mendatangkan dan mewujudkan segala keinginan. Semua bisa terwujud dari doa ini, karena Allah-lah yang memberi jawabannya. Jika Allah sudah berkehendak, Dia hanya tinggal mengatakan “jadi” maka seketika itu pun jadi.

Dahsyatnya doa tidak hanya digunakan oleh para nabi, shahabat Rasulullah pun telah banyak merasakan dari dahsyatnya doa. Misalnya, doa dari Said bin Zaid yang telah dizalimi dengan tuduhan menyerobot tanah seorang wanita bernama Arwa binti Umais. Wanita tersebut menyebarkan tuduhan ke seluruh penduduk Madinah dan mengadukan perkaranya kepada Marwan bin Hakam, walikota Madinah saat itu. Lalu Marwan mengirim beberapa petugas untuk menanyakan atas tuduhan tersebut kepada Said.

Said menanggapi atas tuduhan tersebut dengan mengatakan, “Dia menuduhku menzaliminya (merampas tanahnya yang berbatasan dengan tanah Said). Bagaimana mungkin aku menzaliminya, padahal aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa yang mengambil tanah orang lain walaupun sejengkal, nanti pada Hari Kiamat Allah akan memikulkan tujuh lapis bumi kepadanya.’ Kemudian Said berdoa dengan khusyuk, ‘Ya Allah, ia menuduhku menzaliminya. Seandainya tuduhan itu palsu, butakanlah matanya dan ceburkan ia ke sumur yang dipersengketakannya denganku. Buktikanlah kepada kaum muslimin sejelas-jelasnya bahwa tanah itu adalah hak hamba dan bahwa hamba tidak pernah menzaliminya.”

Tidak berapa lama kemudian, terjadi banjir besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Maka, terbukalah tanda batas tanah Said dan tanah Arwa yang mereka perselisihkan. Kaum muslimin memeroleh bukti, Said-lah yang benar, sedangkan tuduhan wanita itu palsu. Hanya sebulan sesudah itu, wanita tersebut menjadi buta. Ketika ia berjalan meraba-raba di tanah yang dipersengketakannya, ia pun jatuh ke dalam sumur.

Kisah di atas merupakan hikmah bagi kita bahwa doa menjadi satu-satunya solusi untuk menghadapi seperti masalah yang dihadapi Said. Ketika tidak ada manusia yang bisa memberikan pertolongan atau bukti terhadap suatu fakta kebenaran, doa menjadi senjata paling efektif untuk menyelesaikannya. Yaitu diselesaikan langsung oleh Allah melalui pengabulan atau jawaban-Nya.

Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah pernah mengalami suatu masalah? Pernahkah Anda mengadukannya kepada Allah SWT melalui doa? Buku Setiap Doa Pasti Allah Kabulkan terbitan QultumMedia ini akan menjembataninya untuk Anda yang ingin mengadukan masalah, keinginan, kebutuhan, dan cita-cita kepada Allah SWT.

Buku ini ditulis oleh Abu Ezza yang akan menjelaskan seputar doa, mulai dari kisah-kisah orang yang dikabulkan doanya, rahasia makna doa, etika dan cara berdoa dengan benar, dan rahasia dikabulkannya doa. Selain itu, dilengkapi pula dengan kumpulan doa yang seringkali dibutuhkan, seperti doa terhindar dari apes, menjadi pengusaha sukses, agar rezeki berlimpah, agar dapat menyelesaikan masalah, agar terhindar dari fitnah, menjadi pelajar berprestasi, menjadi manusia cerdas, dan agar keluarga harmonis sepanjang masa.

Terakhir, jika Anda selama ini telah berdoa, namun merasa tidak kunjung dikabulkan, mudah-mudahan buku ini bisa membantu Anda. Penulis sangat meyakini akan janji Allah dalam surat Ghafir ayat 60, “Dan, Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya Kuperkenankan bagimu….”

qultummedia:
Related Post
Leave a Comment