Ngomik Bareng Hijabographic

Kamu pengguna hijab dan hobi menggambar? Nah, Hijabographic adalah tempat yang pas buat kamu. Belum pernah dengar komunitas yang satu ini? Yuk, simak hasil wawancara Qultummedia dengan Oryza, pendiri Hijabographic berikut ini.

Apa sih Hijabographic itu?

Hijabographic adalah komunitas muslimah kreatif pertama di Indonesia. Awalnya, Oryza selaku pendiri, memiliki hobi membuat artwork bertema Islami seputar kemuslimahan. Lalu, ia dan kedua sahabatnya membuat wadah untuk mengumpulkan artwork bersama yang dapat disebarluaskan kepada masyarakat, khususunya netizen di media sosial. Diajaklah teman-teman lain untuk ikut menyumbangkan karya-karya mereka. 

Akun media sosial Hijabographic dibuat untuk menyebarkan karya dan mengajak para muslimah berpartisipasi.

Kamu pengguna hijab dan hobi menggambar? Nah, Hijabographic adalah tempat yang pas buat kamu. Belum pernah dengar komunitas yang satu ini? Yuk, simak hasil wawancara Qultummedia dengan Oryza, pendiri Hijabographic berikut ini.

Apa sih Hijabographic itu?

Hijabographic adalah komunitas muslimah kreatif pertama di Indonesia. Awalnya, Oryza selaku pendiri, memiliki hobi membuat artwork bertema Islami seputar kemuslimahan. Lalu, ia dan kedua sahabatnya membuat wadah untuk mengumpulkan artwork bersama yang dapat disebarluaskan kepada masyarakat, khususunya netizen di media sosial. Diajaklah teman-teman lain untuk ikut menyumbangkan karya-karya mereka. Pada November 2011, akun media sosial Hijabographic dibuat untuk menyebarkan karya dan mengajak para muslimah berpartisipasi. Kini, Hijabographic tidak hanya wadah untuk sharing karya, tapi juga sebagai media informasi tentang dunia muslimah kreatif dengan segala potensinya.

Asal mula nama Hijabographic adalah gabungan dari kata “Hijab” sebagai symbol kemuslimahan dan “graphic” berarti komunikasi visual menggunakan gambar untuk menyampaikan pesan. Bisa dibilang Hijabographic ditujukan sebagai wadah untuk menyampaikan dakwah kemuslimahan dengan media komunikasi visual. Tujuannya dibangun komunitas ini adalah untuk kampanye menutup aurat melalui media visual. Oryza menambahkan, “tujuan lainnya sebagai wadah pemersatu kreator-kreator muslimah agar bisa saling berbagi ilmu, info, hingga sinergi berkolaborasi karya.”

Apa aja yang dilakukan?

Ada banyak kegiatan yang dilakukan Hijabographic. Oryza menjabarkan, “Kegiatan rutin kami di media social adalah Daily Artwork yang bersifat open submission bagi teman-teman muslimah yang memiliki karya. Selain itu, Artwork Challenge juga kerap kami adakan untuk memompa semangat kreativitas muslimah dalam berkarya untuk Islam.  Di kegiatan offline, kami adakan HijaboClass, yaitu praktik belajar/workshop dengan mengundang salah satu creator mengenai satu bidang kreatif tertentu seperti belajar menggambar, workshop crafting, dan lainnya. Selanjutnya, ada HijaboGath, yaitu diskusi dan sharing kreatif antara Hijabographers (panggilan untuk follower Hijabographic) dengan narasumber untuk membahas topik tertentu. Selain itu, kegiatan insidental berupa pameran dan kampanye menutup aurat hingga kegiatan kolaborasi bersama komunitas lain juga kami lakukan. Terakhir kami ikut menjadi peserta Socmedfest bersama ratusan komunitas dan penggerak akun media sosial di Indonesia, juga pameran dan Creative Talk TakeCover bersama komunitas Syarekat Kreatifiyah Indonesia.”

Hijabographic juga sering membuat kampanye visual online tentang menutup aurat, kemuslimahan, juga poster kampanye menanggapi isu yang sedang ramai dibahas masyarakat, seperti #DukungPolwanBerjilbab dan  #SupportAntiMiras. Serta berbagai kampanye momen-momen Islam seperti Ramadhan & Lebaran juga dibuat oleh Hijabographic. Kampanye melalui poster online ini dapat diunduh dan disebarluaskan di kampus dan sekolah secara bebas dan bertanggungjawab.

Mengenai kegiatan Hijabographic sendiri, ternyata mereka pernah mendapat pandangan yang tidak mengenakkan dari orang luar.

“Tanggapan negatif justru datang dari saudara muslim sendiri yang masih memprotes tentang haramnya menggambar makhluk hidup. Pada dasarnya kami menerima segala kritik, masukan termasuk dalam perbedaan yang ada. Niat kami menjadikan visual untuk komunikasi berdakwah agar dapat diterima mudah oleh masyarakat,” cerita Oryza.

Hijabocomic

Hijabocomic adalah komik yang berisi tentang ajakan menutup aurat bagi muslimah. Pesan yang ingin disampaikan tidak sekadar menutup, tapi juga harus syar’i. Di dalamnya juga terdapat akhlak Islam sehari-hari yang dikemas dengan ringan untuk remaja. 

Awal mula membuat buku ini karena diajak oleh Mas Agung dari Qultummedia. Oryza berkata, “Tahun lalu memang kepikiran mau menerbitkan komik yang mengangkat tema fenomena muslimah sehari-hari, tapi belum menemukan momennya. Alhamdulillah, kami ditawari oleh salah satu editor Qultummedia  dan Zakiyah, salah seorang anggota Hijabographic, bersedia menjadi ilustratornya. Kami pun memutuskan untuk membuat Hijabocomic sebagai karya yang kami persembahkan untuk para Hijabographers.”

Kendala dalam membuat Hijabocomic adalah kesibukan dan jarak ilustratornya. Oryza dan teman-teman penulis naskah berada di Tangerang, sementara ilustratornya, Zakiyah, berada di Bandung. Akhirnya, dengan komunikasi virtual, Hijabocomic rampung dalam kurun waktu hampir setahun dan dapat dinikmati semua orang.

Oryza berharap Hijabocomic dapat menjadi salah satu alternatif bacaan yang bermanfaat dan menarik hingga pesan dakwah untuk menutup aurat dan bagaimana menerapkan Islam dalam hidup sehari-hari bisa sampai kepada para pembaca. Selain itu, ia juga berharap komik ini dapat menjadi inspirasi bagi ilustrator-ilustrator muslim yang lain untuk menyampaikan nilai-nilai keislaman dengan komik dan jalur kreatif lainnya.

Oryza menutup wawancara ini dengan berpesan, “Yang udah baca Hijabocomic dan merasa bermanfaat jangan lupa untuk menularkan manfaatnya kepada teman-teman yang lain dan  merekomendasikan Hijabocomic sebagai bacaan favorit mereka. Finally, stay awesome with your hijab, stay creative!”

 

qultummedia:
Related Post
Leave a Comment