Persiapan Fisik Jamaah Haji dan Umrah

Kondisi fisik selama melaksanakan ibadah haji sangat penting diperhatikan. Jika kondisi fisik lemah, kemungkinan besar tidak akan kuat menahan suhu udara dan serangan virus penyakit di Arab Saudi. Suhu udara di sana, antara musim haji tahun 1997 hingga 2014 diperkirakan jatuh pada musim dingin.

Pada musim dingin, suhu terendah berkisar 6 derajat disertai angin, terutama pada malam menjelang dini hari. Berangsur hangat menjelang pagi dan bertambah panas hingga siang hari. Suhu terpanas berkisar 20—30 derajat celsius sehingga membuat cuaca lebih bersahabat. Namun, kelembabannya sangat rendah. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk selalu memakai pelembab muka agar tidak kering dan pelembab bibir agar tidak pecah-pecah.

Dua atau satu bulan menjelang keberangkatan, sebaiknya Anda melatih fisik untuk menghadapi cuaca pada saat menjalani ibadah haji nanti. Misalnya, sering berjalan kaki, paling tidak 2–3 km, minimal 3 kali seminggu. Tujuannya, agar pada saat pelaksanaan ibadah haji nanti, kondisi fisik tetap terjaga.

Selain melatih fisik, Anda juga diwajibkan mendapatkan vaksinasi, salah satunya vaksinasi meningitis. Kegunaannya untuk mencegah jamaah haji terjangkit penyakit meningitis. Penyakit ini menyerang selaput otak dan dapat mengakibatkan kematian. Dengan vaksinasi, tubuh dapat membentuk sistem pertahanan (imunitas) terhadap penyakit ini.

Waktu tempuh dari Jakarta menuju Jeddah atau Madinah, memakan waktu sekitar 10-11 jam.  Lama waktu perjalanan ini bisa menyebabkan jet lag, letih, susah tidur, dan berupa ketegangan yang biasanya menyelimut penumpang selama di dalam pesawat. Tubuh juga bisa mengalami dehidrasi yang mengakibatkan hidung, mata, dan kerongkongan menjadi kering. Dan, gangguan-gangguan lainnya.

Berikut ini beberapa tips yang bisa mengurangi gangguan dan masalah selama terbang.

  1. Pastikan Anda cukup tidur selama terbang. Jika tidak sempat tidur, cobalah relaks dan kurang sebanyak mungkin aktivitas fisik.
  2. Konsumsi air putih sebanyak mungkin selama dan setelah penerbangan. Hindari mengonsumsi teh dan kopi, karena dapat meningkatkan dehidrasi.
  3. Sesuaikan jadwal tidur dengan waktu di tempat tujuan. Setelah tiba di tempat tujuan, usahakan menyesuaikan diri dengan waktu setempat. Misalnya, segera mengikuti aktivitas beribadah yang sudah dijadwalkan agen travel atau ketua bimbingan haji.
  4. Anda bisa pula mengatasi jet lag ini dengan mengonsumsi vitamin B dan C untuk membantu menyegarkan tubuh.
  5. 5. Jika perlu minumlah obat-obatan, misalnya antihistamin, dan memeriksakan kondisi telinga dan rongga sinus, serta membereskan flu dan pilek sebelum bepergian.

Bagaimana dengan persiapan-persiapan lainnya? Kelengkapan apa saja yang perlu dibawa? Apa saja yang perlu dilakukan di Arab Saudi agar tetap sehat, lancar, dan khusyuk melaksanakan ibadah haji?

Temukan jawabannya secara detil  di dalam Buku Pintar Haji dan Umrah karya Ust. H. Bobby Herwibowo, Lc & Hj. Indriya R. Dani, S.E.. Di dalam buku terbitan QultumMedia ini, berisi seluruh kelengkapan yang Anda butuhkan tentang panduan ibadah haji, mulai dari persiapan di Indonesia, selama menunaikan ibadah haji dan umrah, hingga kembali pulang ke tanah air.

Semoga menjadi haji mabrur! Amin.

qultummedia:
Related Post
Leave a Comment