Seberapa Dahsyatnya Cinta bagi Seseorang? - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
25473
post-template-default,single,single-post,postid-25473,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952
move-on

Seberapa Dahsyatnya Cinta bagi Seseorang?

move-onBuku Move On! yang ditulis oleh Elita Duatnofa & Ita D. Azly telah terbit tiga bulan lalu. Buku ini memaparkan tentang cinta dan amarah dalam berbagai segi yang menyentuh logika dan hati. Penulis memberikan jalan cinta yang sesungguhnya dengan membuka pintu lain untuk dimengerti. Seperti apakah mengelola amarah dan cinta agar berbuah kebaikan? Berikut ini hasil wawancara kami dengan Elita Duatnofa, salah satu penulis Move On!

Mengapa Mba Elita menulis buku ini, sedangkan buku-buku tentang kisah cinta sudah sangat banyak?
Memang betul, buku-buku yang berisi kisah cinta sudah banyak. Tapi, saya melihat buku yang memuat tentang kiat-kiat mengatasi rasa marah karena cinta masih sangat terbatas. Bahkan, beberapa waktu sebelum buku ini saya tulis, saya belum menemukan buku-buku yang spesial mengulas tentang hal tersebut.

Jadi, ini bukan buku tentang kisah cinta biasa.Tapi, buku yang menjadi bukti, bahwa orang-orang yang pernah disakiti cinta justru memiliki peluang yang luar biasa untuk menjadi lebih sukses, baik secara spiritual maupun prestasi.
   
Berapa lama Mba Elita menulis buku Move On!? Gagasan apa yang Mba tuangkan ke dalam buku ini sehingga merasa sangat penting untuk menulis buku ini?

Saya menulisnya dalam waktu 2 minggu. Tapi, sebelumnya saya sudah riset terlebih dahulu dan mematangkan konsep, termasuk juga mencari 8 orang nara sumber yang punya kisah bagaimana bangkit dari keterpurukan dengan latar belakang berbeda, dan kisah yang juga berbeda satu sama lain sebagai penunjang. Kalau ditotal mulai dari mencari ide, riset, sampai menuangkannya ke dalam tulisan, kira-kira hampir dua bulan.   

Sebenarnya, ide buku ini berangkat dari keprihatinan saya pada banyak perempuan yang terpuruk begitu lama ketika cintanya kandas. Cinta dalam arti yang luas ya… Nah, saya pribadi, yang juga pernah merasakan amarah dan kekecewaan yang sama, merasa terpanggil dan memiliki kewajiban untuk membagi kiat-kiat yang pernah saya gunakan untuk bangkit pada waktu itu. Dengan harapan, perempuan-perempuan lain juga bisa memiliki tekad yang serupa untuk mengatasi rasa marahnya. Apalagi jika mengingat, saat merasa marah dan kecewa di masa lalu, saya tidak menemukan buku motivasi semacam ini. Seolah, kiat-kiat mengatasi marah dan patah hati adalah masalah sepele dan tidak penting. Padahal, motivasi-motivasi sekecil apapun sangat bermanfaat untuk mereka yang sedang pedih hatinya. Apalagi jika dikumpulkan menjadi sebuah buku, tentu akan memudahkan buat mereka.
   
Menurut Mba Elita, cinta seperti apa yang hendak dijelaskan di dalam buku ini?

Cinta yang saya coba jelaskan di sini sebetulnya adalah cinta secara umum. Itu sebabnya, buku ini juga menceritakan kisah tentang cinta dalam keluarga, yaitu tentang seorang anak yang merasakan marah berkepanjangan pada sang ayah yang tak pernah ada untuknya karena selalu menghilang dan meninggalkan rumah. Hanya, memang kebanyakan konflik dan kepedihan yang ditimbulkan oleh cinta biasanya berkaitan dengan cinta antara pasangan, laki-laki dan perempuan. Itu juga sebabnya, kisah cinta antar pasangan lebih mendominasi di dalam buku ini.

Adakah beberapa perbedaan tertentu dalam memaknai cinta?
Tentu saja ada. Setiap orang juga berusaha untuk memaknai cinta dengan caranya sendiri-sendiri. Nah, dalam buku ini saya mencoba memaparkan beberapa definisi cinta, baik dalam pandangan Islam maupun ilmu psikologi. Termasuk juga di dalamnya ada penjabaran tentang 8 makna cinta menurut Al-Qur`an yang saya sarikan dari beberapa sumber.

Cinta seperti apakah yang terbaik bagi manusia?

Cinta yang terbaik bagi manusia tentu saja cinta kepada Allah, yakni Sang Pemilik cinta itu sendiri. Tapi kalau bicara cinta antar manusia, cinta yang terbaik adalah cinta yang bisa membawa manfaat positif untuk kedua belah pihak, cinta yang bisa menjadikan keduanya menjadi semakin baik, serta tumbuh dan berkembang bersama dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Adakah manfaat dan keburukan cinta yang Mba Elita jelaskan di dalam buku Move On! ini?
Ya, tentu saja ada. Cinta bisa membawa manfaat jika dipahami dengan benar dan ditempatkan sebagaimana mestinya, tapi sekaligus juga bisa membawa keburukan jika dipahami secara salah.

Apa keistimewaan buku ini daripada buku-buku sejenis yang telah lebih dulu terbit?

Beberapa keistimewaan buku ini jika dibandingkan dengan buku lainnya yang sejenis, di antaranya:
•    Buku ini tidak menggurui, sebab tidak terjebak pada teori-teori semata.
•    Kalimat yang digunakan juga kalimat-kalimat sederhana yang reflektif sehingga mudah dipahami semua orang, tapi tetap memotivasi.
•    Hal lain yang membuatnya berbeda adalah 8 kisah nyata dari para nara sumber hebat yang berhasil bangkit dari rasa marah dan kecewa, bahkan mereka bermetamorfosa selayaknya ulat menjijikan yang mengubah diri menjadi kupu-kupu indah. Kisah-kisah tersebut tidak diambil dari legenda mana pun, atau bahkan dongeng klasik. Semua kisah tersebut adalah benar-benar kisah nyata yang terjadi pada masa sekarang. Sehingga, pembaca bisa benar-benar terbuka hati dan pikirannya, bahwa sebenarnya bangkit dan sukses itu milik semua orang, asalkan mereka mau.
•    Tips-tips Move On! yang ada di dalamnya tidak panjang dan bertele-tele, tapi komplet. Seperti anak panah yang melesat dan menancap tepat pada target.

Perubahan positif seperti apa yang Mba Elita harapkan dari pembaca buku Move On! ini?

Harapan saya, agar pembaca mulai bisa mengubah sudut pandangnya dalam menilai patah hati dan kecewa. Saya ingin menyampaikan bahwa sepahit apapun sesuatu terjadi, tentu akhirnya akan menjadi sesuatu yang positif jika disikapi dengan cara yang positif. Selain itu, saya ingin mereka yang patah hati juga mampu memotivasi diri mereka sendiri, dengan menyadari bahwa permasalahan itu ada untuk menghebatkan kita.

Boleh berbagi tips untuk teman-teman yang belum atau sudah jatuh cinta agar mereka tidak terjebak ke dalam cinta yang salah?

Pada dasarnya, baik cinta yang benar maupun yang salah, indikatornya sangat sederhana.Cinta yang salah itu cenderung menyusahkan hati, dan menjauhkan kita dari Allah, dari keluarga, dan juga menghambat potensi-potensi positif dari kita. Sementara cinta yang baik itu sebaliknya.

Tapi, ketika sedang mencintai seseorang, kita memang cenderung sulit untuk bisa memahami apakah cinta tersebut salah atau tidak.Seperti yang sering didengungkan banyak orang, bahwa cinta itu kadang membutakan. Jadi, untuk bisa membuka mata dari kebutaan pada cinta, sebaiknya pertimbangkan juga nasihat-nasihat keluarga dan orang-orang terdekat yang bisa dipercaya. Karena, merekalah orang-orang yang bisa menilai dengan lebih objektif, apakah cinta yang kita rasakan itu salah atau tidak.

 

No Comments

Post a Comment