Semestinya Cinta: Sekali Lagi Tentang Cinta Sejati - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
25533
post-template-default,single,single-post,postid-25533,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952
display-book-semestinya-cinta

Semestinya Cinta: Sekali Lagi Tentang Cinta Sejati

display-book-semestinya-cinta“Cinta mungkin tak harus memiliki. Tapi, hanya orang-orang kalah yang tak pernah bermimpi menggenggam hati kekasihnya. Ketika satu demi satu kekecewaan menguasai hati Liem dan Dalia, mereka pun mulai belajar tentang bagaimana memiliki dengan cara yang tak biasa”

Penggalan di atas adalah sinopsis dari novel Semestinya Cinta karya admin @TerimakasihIBU. Novel cinta yang bernafaskan Islam ini diangkat dari kisah nyata. Mau tahu bagaimana pengalaman penulis saat menulis novel ini? Yuk, simak hasil wawancara berikut!

Buku Semestinya Cinta ini bercerita tentang cinta sejati, perjuangan cinta tanpa henti dalam merengkuh hati sang kekasih, perjuangan seorang ibu yang membela anaknya ketika semua mata membencinya, penyesalan seorang ayah yang telah membawa anaknya ke titik antara hidup dan mati, suka-duka sebuah persahabatan, kerinduan, keikhlasan, dan perjodohan yang tak disangka-sangka.

display-book-semestinya-cinta

“Cinta mungkin tak harus memiliki. Tapi, hanya orang-orang kalah yang tak pernah bermimpi menggenggam hati kekasihnya. Ketika satu demi satu kekecewaan menguasai hati Liem dan Dalia, mereka pun mulai belajar tentang bagaimana memiliki dengan cara yang tak biasa”

Penggalan di atas adalah sinopsis dari novel Semestinya Cinta karya admin @TerimakasihIBU. Novel cinta yang bernafaskan Islam ini diangkat dari kisah nyata. Mau tahu bagaimana pengalaman penulis saat menulis novel ini? Yuk, simak hasil wawancara berikut!

Buku Semestinya Cinta ini bercerita tentang cinta sejati, perjuangan cinta tanpa henti dalam merengkuh hati sang kekasih, perjuangan seorang ibu yang membela anaknya ketika semua mata membencinya, penyesalan seorang ayah yang telah membawa anaknya ke titik antara hidup dan mati, suka-duka sebuah persahabatan, kerinduan, keikhlasan, dan perjodohan yang tak disangka-sangka.

Novel ini terinspirasi dari kisah nyata orang terdekat penulis. Awalnya, penulis melihat mereka sedang bernostalgia menceritakan kisah cinta di masa lalu. Bagaimana perjuangan mereka dalam menghadapi tantangan demi tantangan yang sungguh tak mudah, bagaimana kisah sedihnya, kisah bahagianya, dan kisah inspiratifnya. Penulis menambahkan bahwa kisah mereka membuatnya percaya bahwa cinta sejati itu memang sungguh ada.

Saat menulis, penulis tidak pernah memilih tema khusus, semuanya mengalir begitu saja. Seperti novel Semestinya Cinta ini, yang juga bertutur tentang cinta dalam perbedaan etnis, yaitu antara Melayu dan Tionghoa yang memiliki kultur, budaya, dan latar belakang berbeda. “Menurut saya,” ujar penulis, “belum begitu banyak novel yang mengangkat kisah semacam ini. Di samping itu, saya memandang bahwa cinta itu anugerah, selama itu sesuai ajaran agama.”

Dalam menulis novel ini, penulis melakukan riset terlebih dulu untuk memperkaya cerita. Ia melakukan riset dengan cara bertanya kepada tokoh utama dalam cerita yang akan ia bangun. Ia juga meminta tokoh utama untuk bercerita panjang lebar tentang setting tempatnya. 

Penulis memiliki pengalaman seru saat menulis Semestinya Cinta. Untuk mendalami cerita, ia seolah-olah menelusuri kehidupan di tahun 1980an. Bertanya sana-sini, mulai dari orang dewasa yang hidup pada tahun tersebut, sampai menjelajah di Google. Riset tersebut menghasilkan cerita dengan setting yang asli. Pembaca akan menemukan setting tempat di sebuah sudut kampung yang jauh dari hiruk-pikuk kota, suasana pantai, warga yang sederhana, ramah, dan religius, rumah-rumah panggung, jendela kupu-kupu, TV hitam-putih, radio tua, bapak-bapak nelayan, kebun, hingga komunikasi melalui surat-menyurat.

Dengan hadirnya buku ini, penulis berharap dapat memberi inspirasi kepada pembaca sehingga mereka dapat mengambil pesan-pesan positif yang disampaikannya. Ia juga berpesan untuk Dalia dan Liem, “Kisah kalian berdua sekarang tidak hanya bersarang dalam ingatan namun sudah tertuang dalam sebuah tulisan. Semoga buku ini bisa menemani kalian saat menunggu adzan Magrib, bisa menemani kalian saat sedang menikmati senja.”


semestinya-cintaKisah cinta sejati yang diambil dari kisah nyata ini dapat kamu temukan dalam novel Semestinya Cinta karya @TerimakasihIBU. Tidak hanya menyentuh, kamu juga dapat memetik hikmah dari perjalanan cinta kedua tokoh ini. 

beli 

 

 

No Comments

Post a Comment