Bagaimana Mewujudkan Rumah Tangga yang Sakinah, Mawadah, dan Rahmah?
Secangkir kopi di meja makan. Tentu bahagia jika seorang suami bangun tidur lalu menghirup aroma kopi favoritnya yang dibuatkan oleh sang istri tercinta. Rasanya tak ada alasan untuk tidak bersemangat menjalani hari itu.
Sebaliknya, kasih sayang seorang suami bisa ditunjukkan dengan mencium kening istri sebelum mencari nafkah. Mengapa kening, bukan mata atau leher? Kening adalah anggota tubuh untuk bersujud saat shalat. Mencium kening istri adalah simbol pengakuan bahwa tiada yang lebih mulia daripada Allah.
Semua suami tentu punya harapan untuk memiliki istri saleha yang pandai memenuhi kebutuhannya. Begitu pula sebaliknya. Hal-hal sederhana di atas bisa lho membantu menguatkan cinta dan kesetiaan suami-istri dalam menjalani hidup yang penuh jalan berliku.
Kebahagian juga bisa dipupuk dengan membiasakan bangun dan shalat malam bersama. Kalau kita ingat, salah satu manfaat shalat malam adalah memberikan kedamaian di dalam hati, sehingga rasa cinta dan kasih sayang antara suami dan istri semakin merekah. Rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan rahmah pun tidak mustahil diwujudkan.
Sakinah berarti perasaan tenang dan tenteram dalam sebuah pernikahan. Mawadah berarti cinta. Dan rahmah artinya kasih sayang. Untuk meraih ketiganya, suami-istri harus berkomitmen dengan pernikahan. Di antara beberapa caranya adalah membangun komunikasi yang terbuka, selalu bermusyawarah, mengesampingkan ego, dan saling instrospeksi diri.
Rumah tangga yang tenteram dan penuh rahmat memang dambakan semua muslim. Tapi, upaya ke arah itu bukan hal yang mudah. Di dalam buku Kau Penggenap Imanku terbitan Qultummedia, para pegiat komunitas @Suami.Istri.Bahagia mencoba berbagi renungan sekaligus kiat-kiat untuk mencapai keluarga yang sakinah, mawadah dan rahmah.
No Comments