Kisah tentang para pencinta, kekasih yang merindu, dan sejoli yang akhirnya harus merelakan perasaannya telah berabad-abad meramaikan sejarah manusia. Entah berapa banyak syair digubah dan lagu-lagu dinyanyikan untuk mengungkapkan tawa dan air mata karena ketiganya. Seiring berjalannya waktu dan setelah melihat berbagai peristiwa terjadi akibat semua itu, tebersit tanya di hati kita tentang apa sebenarnya arti cinta, rindu, dan rela.
Tarbiyah Cinta Imam Al-Ghazali adalah sebuah ikhtiar membahasakan ulang konsep cinta, rindu, dan rela yang ada di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin. Penjelasan Sang Hujjatul Islam tentang tiga hal itu tidak saja akan membuka mata kita betapa Islam, di samping memberikan perhatian besar terhadap masalah yang sangat personal dan mendasar dalam hidup itu, juga mengingatkan kita tentang betapa penting menjaga kesucian hati.
“Seandainya semua kitab tentang Islam musnah dan hanya tersisa Ihya’ Ulumuddin maka kitab tersebut cukup untuk menggantikan semua kitab yang musnah itu.” —Imam Nawawi, penulis Riyadhush Shalihin