Salah satu hal yang gemilang ini ialah tentang dunia kemiliteran. Sekalipun Rasulullah tidak pernah berguru dan belajar ilmu militer dari siapa pun sebelumnya, namun Rasulullah dengan lihai memainkan peran sebagai seorang jenderal, pengatur taktis atau strategi, sekaligus sebagai tentaranya. Peperangan yang dijalankan semuanya memerolah kemenangan.
Pada tanggal 21 Maret 2009, strategi-strategi militer Rasulullah ini dikupas pada sebuah acara launching buku “Strategi Perang Rasulullahdan “Mukjizat Shalawat di Toko Gunung Agung, Kwitang, Sabtu Sore. Penulis, Muhammad Abu Ayyas menjelaskan bahwa strategi militer Rasulullah memiliki tiga dasar strategi. Pertama, strategi outer lines atau opensif, yaitu strategi serangan dari luar. Kedua, strategi inner lines atau depensif, yaitu strategi pertahanan dari dalam. Ketiga, strategi diplomasi, yaitu strategi yang menggunakan pendekatan damai tanpa melalui kontak senjata.
“Strategi militer yang digunakan Rasulullah dalam setiap peperangan, semuanya menggunakan sistem outer lines,
Selain penulis, hadir juga bintang tamu dari Tim Cahaya Sirah, Bapak Hersi Gulam Faizi yang ikut memberikan penjelasan bahwa strategi militer Rasulullah sangat canggih. Yaitu, di antaranya dengan menempatkan beberapa intelijen di wilayah musuh. Misalnya, dengan menempatkan Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awam, dan Saad bin Abi Waqash.
Selain membahas tentang strategi militer Rasulullah, launching ini juga diisi dengan pembahasan mukjizat shalawat. Indriya R. Dani, S.E. sebagai narasumber, juga sebagai penulis buku “Mukjizat Shalawat menjelaskan tentang makna, faidah, dan keutamaan shalawat bagi seorang muslim yang senantiasa mengucapkan shalawat kepada Baginda Rasulullah saw.
Al-Hasil launching kali ini memberikan kesan yang sangat berarti bagi para hadirin. Membawa oleh-oleh berharga seolah-olah mereka mengalami masa peperangan pada zaman Rasulullah saw.
Leave a Comment