Mengupas Strategi Militer Rasulullah - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
24508
post-template-default,single,single-post,postid-24508,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952

Mengupas Strategi Militer Rasulullah

Nabi Muhammad saw, selain sebagai Nabi dan Rasulullah, juga seorang yang jenius dalam kancah politik dan hubungan sosial. Kejeniusan pikiran dan kemuliaan pribadinya mencerminkan seorang nabi pilihan yang menjadi pemimpin para nabi dan rasul. Dari itu, muncullah kegemilangan dan keajaiban yang selalu menyertai tindak tanduk Rasulullah dalam setiap perkara yang menyertainya.

Salah satu hal yang gemilang ini ialah tentang dunia kemiliteran. Sekalipun Rasulullah tidak pernah berguru dan belajar ilmu militer dari siapa pun sebelumnya, namun Rasulullah dengan lihai memainkan peran sebagai seorang jenderal, pengatur taktis atau strategi, sekaligus sebagai tentaranya. Peperangan yang dijalankan semuanya memerolah kemenangan.

Pada tanggal 21 Maret 2009, strategi-strategi militer Rasulullah ini dikupas pada sebuah acara launching buku “Strategi Perang Rasulullah”dan “Mukjizat Shalawat” di Toko Gunung Agung, Kwitang, Sabtu Sore. Penulis, Muhammad Abu Ayyas menjelaskan bahwa strategi militer Rasulullah memiliki tiga dasar strategi. Pertama, strategi outer lines atau opensif, yaitu strategi serangan dari luar. Kedua, strategi inner lines atau depensif, yaitu strategi pertahanan dari dalam. Ketiga, strategi diplomasi, yaitu strategi yang menggunakan pendekatan damai tanpa melalui kontak senjata.

“Strategi militer yang digunakan Rasulullah dalam setiap peperangan, semuanya menggunakan sistem  outer lines, kecuali pada perang Khandaq,” ulas Abu Ayyas. Ia juga menambahkan bahwa ketiga strategi ini pernah juga diterapkan pada peristiwa-peristiwa perang besar lainnya. Misalnya, strategi militer yang diterapkan Napoleon dan Dzulkarnain yang membuat sistem pertahanan dalam menghadapi musuh-musuhnya.

Selain penulis, hadir juga bintang tamu dari Tim Cahaya Sirah, Bapak Hersi Gulam Faizi yang ikut memberikan penjelasan bahwa strategi militer Rasulullah sangat canggih. Yaitu, di antaranya dengan menempatkan beberapa intelijen di wilayah musuh. Misalnya, dengan menempatkan Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awam, dan Sa’ad bin Abi Waqash.

Selain membahas tentang strategi militer Rasulullah, launching ini juga diisi dengan pembahasan mukjizat shalawat. Indriya R. Dani, S.E. sebagai narasumber, juga sebagai penulis buku “Mukjizat Shalawat menjelaskan tentang makna, faidah, dan keutamaan shalawat bagi seorang muslim yang senantiasa mengucapkan shalawat kepada Baginda Rasulullah saw.

Al-Hasil launching kali ini memberikan kesan yang sangat berarti bagi para hadirin. Membawa oleh-oleh berharga seolah-olah mereka mengalami masa peperangan pada zaman Rasulullah saw.

No Comments

Post a Comment