Move On Mungkin Nggak Mudah, Tapi Semua Orang Bisa Melakukannya
Move On itu tanda kalau kita cukup dewasa menjalani hidup…
Cause honey your soul can never grow old
It’s ever green
Baby your smile forever in my mind and memory
And I’m thinking ‘bout how people fall in love in mysterious ways
Lagu Ed Sheran ini sempat menjadi lagu favorit gue selama berminggu-minggu. Yap, lagu romantis yang udah kepikiran bakal jadi soundtrack pas resepsi pernikahan gue. Tapi, semua berubah ketika gue menerima sebuah undangan nikah dalam bentuk video.
Undangannya unik dan kreatif. Cuman yang bikin nyesek, itu adalah undangan nikah mantan gue. Salah satu yang paling spesial, karena secara fisik doi mirip banget sama Raisa. Hehe… Cuman parahnya, backsong di undangan itu lagunya Ed Sheran yang lagi gue gandrungin itu.
Seketika gue illfeel sama lagu itu.
Move On Bukan Melupakan
Pernah nggak mengalami hal serupa? Berusaha move on, tapi merasa usaha yang kita lakukan sia-sia. Sia-sia karena mendadak ada wangi parfum dari undangan pernikahan mantan.
Sama seperti yang lo rasakan, gue juga pernah merasakan hal serupa. Tapi, akhirnya gue sadar kesalahan gue. Selama ini gue berusaha melupakan dia. Dan, itu ternyata salah besar.
Move on bukan tentang melupakan. Sebab, apa yang pernah menyentuh hati nggak akan bisa terlupakan. Semakin kita berusaha melupakan, semakin kita akan sulit untuk melangkah.
Mencari pengganti buat move on? Hmm… Itu nggak selamanya berhasil. Kita memang nggak bisa membohongi diri sendiri dengan mencari pengganti yang mirip dengannya. Karena hati kecil kita pasti teriak kalau tahu itu bukan dia.
Sekali lagi, move on bukan tentang melupakan atau mencari pelarian. Move on itu tentang bagaimana kita menerima kenyataan. Kenyataan kalau dia memang sudah pergi.
Hargai Keputusannya
Hargai keputusannya untuk pergi, lalu buru-buru sadari kalau yang selama ini membuat kita sakit hati adalah harapan kita sendiri. Sadari kalau yang membuat kita sakit hati adalah ketakutan kita menjalani hari esok tanpa dia yang menemani.
Nggak perlu menyalahkan, nggak perlu membenci. Cinta bukan untuk saling benci. Hargai saja keputusannya untuk pergi. Dia memang indah, tapi jangan lupa, tanpanya hidup kita masih berharga dan memiliki arti.
*Brili Agung, penulis ME: Fokus pada Kekuatan, Jangan Sibuk dengan Kelemahan
**Sumber foto: https://blogofthebeardedone.wordpress.com
No Comments