Pria Saleh Tak Akan Mendambakan Istri Kecuali yang Saleha Juga
Pria saleh adalah dambaan semua wanita, sebagaimana wanita saleha adalah dambaan semua pria. Lantas, bagaimana caranya agar kita, para wanita, layak mendapatkan suami yang sesuai harapan?
Sebagian orang menganggap wanita hanya mampu menanti datangnya calon suami sembari memantaskan diri. Karenanya, sudah sewajarnya wanita bersabar dalam penantiannya, sebab jarang sekali ada yang berani mengungkapkan perasaannya kepada seorang pria.
Dalam pernikahan, seringnya wanita memang dipilih. Meski demikian, sebenarnya bukan berarti wanita tak berhak untuk memilih.
Pria Saleh Adalah Dambaan Setiap Wanita
Bila ada seorang pria yang datang padanya, tapi sayang akhlak dan agamanya tak sesuai harapannya, boleh saja wanita itu menolak ajakan sang pria untuk berumah tangga. Kenapa? Karena siapa pun, apalagi seorang wanita, punya hak untuk mendapatkan pendamping yang terbaik.
Tak jarang kita berandai-andai. Seandainya Allah mengirimkan seorang pria yang tulus melabuhkan cintanya pada kita, seandainya Allah menganugerahkan rumah tangga yang bahagia pada kita, seandainya suami kita itu adalah orang yang bisa menjauhkan kita dari neraka dan mendekatkan kita ke surga…
Kita tak sadar, kita pun kadang masih melupakan Allah. Saat bersedih, kita terpuruk begitu dalam, seakan-akan kita tak kebagian kasih sayang-Nya. Saat bahagia, kita melayang begitu tinggi, seakan-akan keberhasilan yang kita raih semata-mata karena usaha kita. Kita juga tak sadar, bahwa ibadah kita masih berantakan dan sunah Rasul tak selalu kita jalankan. Begitu pula perbaikan diri dan proses hijrah, masih berjalan di tempat.
Kalau seperti itu kebiasaan kita, apakah calon suami yang saleh dan sesuai harapan kita akan datang begitu saja dan mengajak kita membangun rumah tangga bersama?
Pria Saleh Hanya Layak untuk Wanita Saleha
Di bulan yang penuh keberkahan ini, mari kita belajar menjadi wanita yang tak hanya pandai menuntut tapi juga pandai berinisiatif melakukan kebaikan. Mari perbaiki ibadah kita, eratkan hubungan kita dengan Allah, tunaikan kewajiban kita dan jalankan sunah-sunah Rasul-Nya.
Sering-seringlah mengikuti kajian agama, luruskan niat hijrah kita, dan tentu yang tak kalah penting, pelajari apa yang menjadi kodrat kita sebagai wanita. Menjadi seorang ibu, misalnya.
Menikah bukan hanya tentang mendapatkan hak, tapi juga menunaikan kewajiban. Yuk, sama-sama memperbaiki diri. Semoga kita mendapatkan suami yang bisa membimbing menuju surga-Nya. Aamiin, Allahumma aamiin…
Gina Novita, tim penulis buku “Doain Aja…”
Foto: Pixabay.com
Sorry, the comment form is closed at this time.