Bebas Penyakit dengan Ruqyah - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
24138
post-template-default,single,single-post,postid-24138,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952

Bebas Penyakit dengan Ruqyah

Terdapat hubungan yang sangat erat antara keadaan manusia dan keadaan alam sekitarnya. Begitu pula antara ketentuan syariah dan ketentuan alam. Setiap pendahuluan pasti memiliki hasil dan setiap keyakinan tentu mempunyai pengaruh.
[Kitab] ini [berisi] ilmu tertentu yang disebut “ilmu pengobatan Qur`ani” atau “ilmu pengobatan Nabi”.
Allah S.w.t. berfirman,
“Barangsiapa mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (An-Nahl [16]: 97)
Allah juga berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu.” (Al-Anfaal [8]: 24)
Iman adalah kehidupan hati dan jiwa. Oleh karena itu, Allah berfirman,

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur`an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidak mengetahui apakah al-kitab (Al-Qur`an) itu dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur`an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Asy-Syuuraa [42]: 52)
Penyakit yang paling besar adalah dosa dan maksiat, sedangkan obat yang paling manjur adalah iman dan perbuatan baik. Dengan iman, maka insya’ Allah akan terwujudlah kesembuhan total dari segala penyakit jiwa dan raga.
Terjadinya pemisahan antara dunia dan akhirat, serta antara agama dan negara, kini merambah ke bidang penyakit dan obat. Kaum materialis telah menguasi lahan terapi dan pengobatan, sehingga orang-orang meminta pendapat mereka dan tunduk kepada perintah mereka. Ironisnya, (mengenai) Zat yang menciptakan tubuh dan nyawa, mereka memperdebatkannya dan mengingkarinya.
Allah berfirman,
“Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (Al-Haaj [22]: 46)

Di samping orang yang ingkar terhadap pengobatan secara syar’i, terdapat pula orang yang menolak untuk [berikhtiar] pergi ke dokter dan ahli bedah, meskipun [ikhtiar] ini tidak bertentangan dengan sikap tawakal kepada Allah.
Sementara itu, bidang pengobatan tidaklah lepas dari hal-hal yang bersifat berlebihan dan asing. Terdapat berbagai bentuk (semacam) sulap pada saat sekarang yang muncul dari orang-orang yang mengaku tabib dan melakukan pengobatan melalui sihir dan perdukunan.
Mereka memanfaatkan orang-orang yang polos dan tidak tahu apa-apa, sehingga tersebarlah pusat-pusat pengobatan gangguan kejiwaan, sihir, kerasukan setan, dan terputusnya jalinan kasih yang terjadi secara berulang-ulang. Pergi ke gereja pun menjadi suatu cara pengobatan, sehingga orang [Nasrani] yang terganggu keyakinannya mengobati orang [Islam] yang terganggu raganya.
Selain itu, terdapat pula tabib muslim yang tidak tahu sama sekali tentang fikih pengobatan. Mereka tidak peduli apakah obat itu halal ataukah haram, tidak terbiasa menyebut nama Allah atau pun berserah diri (tawakal) kepada-Nya, dan tidak berpegang pada etika syari’ah dalam berinteraksi dengan para pasien yang berlainan-jenis kelamin dengan mereka.
Pendek kata, gelombang lepas-kendali telah menjangkit di seluruh sendi kehidupan kita. Itulah bahaya besar yang tengah menyerang Islam dan umat Islam yang menggantungkan diri kepada selain Allah. Mereka melanggar perintah-Nya dan juga rasul-Nya.
Di dalam buku "Bebas Penyakit dengan Ruqyah" ini, yang disusun oleh Syeikh Abdul Azhim mengungkapkan dan membela tentang hujjah islam terhadap sistem pengobatan yang berhubungan dengan ruqyah dan sejenisnya, sekaligus memberikan peta solusi bagi mereka menuju jalan yang diridhai oleh Allah Swt. melalui agama-Nya yang hanif ini.

No Comments

Post a Comment