Beberapa Kelalaian Ketika Berdiri di Dalam Shalat - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
24650
post-template-default,single,single-post,postid-24650,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952

Beberapa Kelalaian Ketika Berdiri di Dalam Shalat

Banyak kaum muslimin yang belum mengetahui beberapa kesalahan-kesalahannya di dalam shalat. Bahkan, kesalahan-kesalahan ini telah dianggapnya sebagai perkara yang benar, tanpa mengacu kepada dalil.

Contoh kecilnya ialah ketika berdiri, yaitu sebagai berikut.
1. Beranggapan bahwa takbiratul ihram harus berbarengan dengan niat shalat. Menurut mereka, yang demikian itu merupakan sesuatu yang wajib hukumnya. Sebagian yang lain menganggapnya merupakan perbuatan yang sunah.

Secara logika, hal ini sangatlah tidak mungkin untuk terjadi. Karena, ketika orang shalat dan hatinya sedang berkonsentrasi dengan menghayati kalimat takbir (Allah Mahabesar), dalam waktu yang bersamaan hatinya juga tidak mungkin berkonsentrasi tentang niat. Imam Syafi’i sendiri mengakui bahwa orang yang shalat tidak mungkin mampu apabila harus melakukan yang demikian itu.

2. Tidak mengangkat tangan pada tempat-tempat yang perintahkan untuk mengangkat tangan. Padahal, Rasulullah saw mengangkat tangannya ketika takbiratul ihram, rukuk, iktidal (bangkit dari rukuk), dan ketika berdiri dari rakaat kedua setelah tasyahud awal.

3. Merapatkan kaki ketika berdiri. Yang benar adalah ketika seseorang berdiri dalam shalat, hendaknya membuka kedua kaki dan tidak merapatkannya.

4. Tidak melakukan sujud tilawah ketika mendengar atau membaca ayat sajadah Padahal, dianjurkan bagi orang yang mendengar salah satu ayat sajadah disunahkan untuk turun melakukan sujud tilawah, baik dalam shalat maupun di luar shalat.

5. Berdiri pada salah satu kaki secara bergiliran. Seseorang yang shalat diperintahkan untuk mengerjakannya dengan khusyuk. Ia dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi shalatnya. Berdiri pada salah satu kaki secara bergiliran dapat menyebabkan shalat seseorang menjadi tidak khusyuk.

Menghindari perbuatan yang dapat menyebabkan hilangnya kekhusyukan merupakan
keharusan. Akan tetapi, seseorang boleh mengangkat salah satu kakinya karena sakit, lanjut usia, atau keadaan darurat.

6. Terkadang, ada sebagian orang yang terlalu merenggangkan kakinya ketika berdiri dalam shalat. Dalam hal ini, seyogianya dilakukan sewajarnya saja.

7. Pandangan orang yang shalat tidak tertuju ke arah tempat sujud. Yang sesuai dengan tuntunan dalam hal ini adalah orang yang shalat ketika sedang berdiri seharusnya memfokuskan pandangannya ke tempat sujud. Kecuali, ketika membaca tasyahud, hendaknya memfokuskan pandangannya ke arah telunjuk tangan kanan.

Dan, masih banyak lagi kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukan seorang muslim di dalam shalatnya. Temukan selengkapnya di dalam buku 500 Kelalaian Dalam Shalat karya Akhmad Faozan, Lc., M.Ag.

Di dalam buku terbitan QultumMedia ini memberikan 500 soal dan jawaban setiap masalah di dalam shalat Anda. Mulai dari kelalaian seputar bersuci, pakaian, dan tempat shalat, seputar azan dan iqamat, seputar waktu pelaksanaan shalat, seputar gerakan dan bacaan shalat, sampai kelalaian dalam shalat-shalat sunah.

No Comments

Post a Comment