Kesesatan dan Hidayah dalam Kisah Kehidupan Manusia
Mungkin Anda pernah mendengar ungkapan, “Sejarah senantiasa berulang, hanya pelakunya yang berbeda.”? Jika direnungi, ungkapan ini ada benarnya juga. Banyak peristiwa-peristiwa serupa terjadi pada zaman sekarang persis yang pernah dilakukan orang-orang terdahulu. Hanya saja, mungkin kuantitas dan kualitasnya yang berbeda, tapi substansinya tetap sama. Mulai dari peristiwa kebaikan hingga peristiwa keburukan.
Contohnya, kisah Qabil yang membunuh Habil masih banyak terulang di zaman sekarang. Pembunuhan kerap terjadi di mana-mana dengan beragam motif. Bahkan, ada juga memang yang persis, karena berebut pacar atau didorong oleh rasa cemburu. Atau ada juga kisah orang-orang yang mendapatkan petunjuk Allah sehingga bertaubat dan menjalani kehidupannya penuh kedekatan kepada Allah SWT. Sebab-sebabnya bisa dari apa saja, sesuai kehendak-Nya.
Berbagai kisah yang telah terjadi di masa lampau, yang juga sebagiannya dimuat di dalam Al-Qur`an atau diceritakan Rasulullah melalui haditsnya, tidak lain ditujukan sebagai pelajaran bagi kita semua. Kita bisa bercermin dari pengalaman hidup generasi terdahulu tentang bagaimana mereka menyikapi masalah dan cobaan yang dialami. Kita juga bisa melihat siapa saja yang berhasil mengatasi masalah dan cobaan itu dan siapa saja yang gagal. Semua bisa kita ambil hikmahnya agar menjadi kebaikan bagi individu dan masyarakat banyak.
Karenanya, tidaklah salah jika kita bisa mengaplikasikan atau mencontoh perjalanan hidup generasi terdahulu melalui kisah-kisah mereka. Kita harus bisa menggalinya agar bisa mendapatkan berbagai pesan yang terkandung di dalamnya sehingga bisa menunjuki kita ke jalan yang benar. Melalui kisah-kisah buruk yang dialami orang-orang terdahulu, bisa mengingatkan kita akan akibat yang diterima jika durhaka kepada-Nya.
Berkenaan dengan hal tersebut, M. Syafi’ie el-Bantanie sengaja menulis buku Setan Pun Ingin Kembali ke Surga untuk menapaktilasi perjalanan dan pengalaman hidup generasi terdahulu untuk diambil pelajaran atau hikmahnya. Buku ini mencoba memotret penggalan-penggalan peristiwa pada zaman dahulu dan memetik intisarinya untuk bisa diambil manfaatnya bagi kehidupan kita sekarang. Harapannya, kita bisa sampai pada kesimpulan bahwa kesesatan, keburukan, dan kejahatan akan berujung pada kesengsaraan dan kehancuran. Begitupun sebaliknya, hidayah, kebaikan, dan kebenaran pasti akan berakhir dengan kebahagiaan dan kemenangan.
Di dalam buku terbitan QultumMedia ini, Anda akan dibawa menyelami kisah-kisah inspiratif yang menggugah iman Anda yang dibagi dalam empat bagian. Pertama, setan dan tipu dayanya. Kedua, pribadi mulia dan budi baiknya. Ketiga, hidayah dan panggilan hati. Keempat, penyakit hati dan penawarnya.
No Comments