Mencetak Karakakter Kepahlawanan dan Keteladanan Islam kepada Anak
Hari ini, kita kehilangan figur, teladan, dan pahlawan yang bisa memotivasi anak-anak untuk bangga dengan keislaman mereka. Selama ini, kita keliru menganggap bahwa pusat perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi berasal dari dunia Barat. Padahal, tidaklah demikian.
Banyak ilmuan muslim hebat yang tak terhitung jumlahnya dan belum kita ketahui mulai dari menyair, ulama, ahli filsafat, ilmuwan, politikus, panglima pertempuran, sampai penjajah. Mereka telah berkontribusi besar dalam perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta peradaban dunia.
Buku 100 Tokoh Teladan: Kumpulan Kisah Pembangun Karakter Anak ini adalah jawaban atas kebutuhan anak-anak muslim Indonesia akan bacaan yang layak dan bermanfaat untuk mereka. Buku karya tim penulis Darul Fikri ini menghadirkan kehebatan para generasi awal Islam. Generasi terbaik yang pernah ada dalam sejarah manusia. Ke-100 tokoh muslim teladan tersebut dikelompokkan menajdi
– Sahabat Ilmuwan
– Sahabat Penakluk
– Sahabat Nabi Pilihan
– Pejuang Cilik Pemberani
– Tabi’in Pilihan
– Perawi Hadits
– Penjelajah
– Ilmuwan dan Penemu
Sungguh tepat, jika para orangtua memilihkan buku ini untuk putra-putrinya. Mengingat sulitnya saat ini membendung derasnya bacaan anak-anak, buku terbitan QultumMedia menjadi jawaban akan pentingnya bacaan sarat manfaat dan ilmu pengetahuan untuk anak-anak.
Ke-100 tokoh ini bisa memotivasi dan menginspirasi anak-anak sebagai generasi Islam masa depan. Mengajak mereka untuk cinta kepada agama dan ilmu pengetahuan. Sehingga kelak akan terus lahir para pejuang, ilmuwan, penemu, maupun ulama untuk kebangkitan dan kejayaan Islam.
Berikut ini kami berikan salah satu kisah dari buku ini yang mengangkat keberanian sahabat Rasulullah, Rafi bin Khudaij dan Samurah bin Jundub. Keduanya ketika itu masih anak-anak, tapi sudah memiliki jiwa kepahlawanan yang sangat tinggi.
Dua Pahlawan Cilik
Ketika pasukan muslim akan berangkat ke pertempuran perang Uhud, Rasulullah saw terkejut melihat beberapa anak ikut bergabung dalam barisan Rasulullah saw. Kemudian Rasulullah membujuk mereka untuk pulang. Di antara anak-anak pemberani itu ada Rafi bin Khudaij. Ia satu-satunya anak yang tidak mau pulang. Ia berlari menemui ayahnya, Khudaij, yang ada dalam barisan kaum muslimin. Rafi meminta ayahnya untuk menemui Rasulullah saw agar mengizinkannya ikut bersama pasukan muslim.
“Ya Rasulullah, Rafi pandai memanah. Izinkanlah ia ikut berjuang. Mudah-mudahan kepandaiannya itu dapat menambah kekuatan pasukan kita,” buku sang ayah, Khudaij.
Rasulullah saw meminta Rafi untuk menunjukkan keahliannya dalam memanah, “Coba engkau perlihatkan kepandaianmu dalam memanah itu.” Kemudian, Rafi pun memperlihatkan kepandaiannya memanah di depan Rasulullah beserta para sahabat. Siuuung! Anak panah itu melesat kencang dan… PLEK! Tepat mengenai sasaran. Subhanallah, Rasulullah saw dan para sahabat pun berdecak kagum melihatnya. Beliau pun mengizinkan Rafi untuk ikut berjuang bersama sang ayah.
Sebelumnya, Rafi pernah menemui Rasulullah saw agar diizinkan ikut berjuang. Namun, beliau keberatan karena saat itu Rafi masih sangat kecil. Melihat Rafi diizinkan untuk berjuang, seorang anak lainnya bersama Samurah bin Jundub pun ingin. Ia segera mengajak ayah tirinya, Muray bin Sinam, menemui Rasulullah saw untuk menyampaikan keinginannya ikut berjuang juga. Rasulullah saw memanggil Samurah, “Wahai Samurah, jika engkau mampu mengalahkan Rafi, aku izinkan engkau ikut berjuang.”
Tubuh Samurah yang lebih besar, membuatnya berhasil mengalahkan Rafi. Akhirnya, Rasulullah saw pun mengizinkan Samurah ikut bersama pasukan muslimin.
Pengorbanan Rafi dan Samurah
Dalam pertempuran perang Uhud itu, kaum muslim mengalami kekalahan. Kekalahan tersebut disebabkan ketidakpatuhan sebagian pasukan pemanah muslim kepada perintah Rasulullah saw. Sementara itu, Rafi dan Samurah terluka cukup parah. Dada Rafi terkena panah. Namun, alhamdulillah luka-luka mereka dapat diobati. Bukan hanya Rafi dan Samurah, Rasulullah pun terluka cukup parah. Wajah beliau terkena sentuhan panah musuh yang melesat. Beberapa gigi depan beliau patah. Alhamdulillah, saat itu Allah mengirimkan Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail untuk menyelamatkan Rasulullah saw.
No Comments