Mengapa Jodoh Tak Kunjung Datang? - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
24627
post-template-default,single,single-post,postid-24627,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952

Mengapa Jodoh Tak Kunjung Datang?

Apakah Anda termasuk orang yang sulit dapat jodoh? Atau Anda salah satu yang pernah mengalaminya? Ada beribu alasan yang menyebabkan jodoh seseorang tak kunjung datang. Di dalam buku “Puasa Cinta” disebutkan beberapa aspek sebabnya.

Alasan paling klasik yang diberikan para lajang seputar keterlambatan menikah, karena merasa “belum jodoh". Alasan lainnya ialah karena belum mapan. Alasan ini paling banyak diajukan, baik laki-laki maupun perempuan. Belum mapan di sini tak hanya seputar kemapanan finansial, seperti sudah punya pekerjaan tetap, rumah, mobil, deposito, sampai biaya penyelenggaraan pernikahan yang kian hari memang kian membengkak saja.

Kemapanan di sini juga termasuk kemapanan psikologis. Banyak yang masih ingin have fun dulu. Pacaran saja dulu, kata mereka. Alasannya, kalau buru-buru nikah, nanti cepat bosan. Atau masih merasa egois, belum dapat berbagi hidup dengan orang lain. Nah, pada saat kita merasa sudah cukup mapan, ternyata usia sudah berangkat senja.

Ada juga yang beralasan masih ingin berburu karier dan pendidikan. Masih ingin S3 dulu, atau nanti kalau sudah level manajer baru memikirkan pernikahan. Setelah semua tercapai, bukan ketenangan yang didapat, malah kegelisahan, karena merasa terlambat menikah. Apalagi bila ia perempuan.

Sebagian kecil ada juga yang mengemukakan alasan telat nikahnya karena minder. Merasa belum pantas dan tidak punya apa-apa yang bisa dibanggakan. "Ah, saya kan enggak cantik, mana ada orang yang mau sama saya," mungkin itu satu dalilnya.

K.H. Cholid Fadillah, salah seorang ketua MUI Pusat pernah berkomentar tentang masalah jodoh ini. Beliau mengatakan, "Orang yang belum mendapat jodoh bukan berarti Allah tidak menyediakan pasangan baginya. Allah menghargai ikhtiar seseorang. Usia tiga puluh belum menikah itu kasuistis, dan mereka yang mengalaminya perlu pergaulan yang lebih luas lagi. Allah sudah menentukan jodoh, tapi manusia harus tetap berusaha dan berdoa. Jika sudah berusaha dan berdoa belum juga dapat, itu mungkin ujian dari Allah. Sungguh Allah tidak menguji manusia di luar kemampuannya.”

Ahmad Hadi Yasin membeberkan segala hal menyangkut jodoh di dalam buku yang diterbitkan QultumMedia ini. Ia juga menitikberatkan kedekatan kepada Allah sebagai media mendapatkan cinta-Nya. Jika kita dicintai Allah, tentu segala hal bisa dikabulkan Allah, termasuk urusan cinta dan jodoh. Salah satu media yang bisa digunakan untuk meraih cinta Allah ialah dengan puasa.

No Comments

Post a Comment