Mengapa Kita Harus Tetap Shalat, Sakalipun dalam Kondisi Sulit? - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
24990
post-template-default,single,single-post,postid-24990,single-format-standard,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952
shalat-saat-sakit

Mengapa Kita Harus Tetap Shalat, Sakalipun dalam Kondisi Sulit?

 

shalat-saat-sakitAllah SWT telah menguji hamba-hamba-Nya dengan syahwat berikut penyebab dan dampaknya. Syahwat itu ada yang datang dari dalam maupun luar diri hamba-Nya. Ada syahwat yang dimaksud justru menimbulkan ujian dan penderitaan, perseteruan, dan kezaliman, kerja keras meski dalam kondisi ekonomi sulit, ketidakmampuan untuk beraktivitas yang menyebabkan penderitaan fisik dan non-fisik.

Syahwat yang dimaksud telah menyebabkannya tidak lagi terpuji di hadapan manusia, bahkan juga di hadapan Allah. Namun, kesempurnaan rahmat dan kebaikan-Nya membawa pada penyediaan jamuan yang mengandung berbagai macam hidangan, pakaian, dan hadiah-hadiah bagi hamba-Nya. Setiap hari, Dia mengundang para hamba-Nya kepada jamuan itu sebanyak lima kali, yang pada setiap corak dan macam jamuan itu terdapat kelezatan, manfaat, dan kemaslahatan bagi para hamba yang diundang-Nya.

Hal itu agar mereka dapat meraih kenikmatan yang purna dari segala macam bentuk ibadah, mendapatkan bagian-bagian kemuliaan, penghapus perkara-perkara tercela, mematrikan cahaya dan kekuatan di dalam hati dan anggota badannya, serta memperoleh pahala tersendiri kelak pada Hari Kiamat.

Ada satu pertanyaan, mengapa kita harus tetap melaksanakan shalat walau dalam kondisi sulit? Ada beberapa jawaban, yaitu di antaranya: pertama, karena shalat adalah sebagai  penentu keimanan. Imam Ahmad menjelaskan, “Sesungguhnya kadar keislaman suatu kaum itu sesuai dengan kadar mereka dalam shalat. Kesenangan mereka kepada Islam pun sesuai kadar kesenangan mereka terhadap shalat. …”

Kedua, shalat sebagai solusi permasalahan. Ibnul Qayyim pernah mengatakan bahwa pada umumnya, doa-doa yang dipanjatkan Rasulullah adalah saat melaksanakan shalat. Shalat berfungsi mengantarkan seseorang pada solusi terbaik dari masalah-masalah yang dihadapi. Allah SWT berfirman, “Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan cara bersabar dan melakukan shalat…” (QS Al-Baqarah: 45)

Ketiga, shalat adalah nilai baik buruk seseorang. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya amalan yang paling pertama dihisab dari seseorang hamba pada Hari Kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, makan ia telah beruntung dan selamat. Tapi jika shalat seseorang rusak, ia telah binasa dan merugi.”

Masih banyak hal dan alasan yang menjadikan shalat sebagai satu kesatuan hidup yang tidak bisa dipisahkan, sekalipun dalam kondisi sulit. Simak secara lengkapnya di buku “Shalat Saat Sulit” karya Abu Zahwa ini. Buku ini memaparkan kepada Anda tentang shalat dalam kondisi sulit, uzur, dan mendapatkan musibah, yang dilengkapi dengan tata caranya.

Selain itu, di dalam buku terbitan QultumMedia ini, dilengkapi pula dengan penjelasan doa-doa ketika dalam kondisi sulit, serta kumpulan doa-doa mustajab sesuai kebutuhan kita. Alhasil, buku ini akan membantu Anda mengantarkan kedekatan kepada Allah dan memberi jalan dalam mencari solusi terbaik ketika menghadapi suatu masalah dan kesulitan hidup.

No Comments

Post a Comment