arab Archives - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
558
archive,tag,tag-arab,tag-558,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952
tanah suci dan ibadah haji

Tanah Suci, Ibadah Haji, dan Kisah Hidup Nabi-nabi

Tanah suci adalah tempat yang bersejarah sekaligus sangat dihormati oleh umat Islam dari berbagai penjuru dunia.

Haji merupakan ibadah yang sarat akan nilai sejarah. Bukan hanya ibadah yang memiliki nilai spiritual. Seperti umum diketahui, haji merupakan ritual ibadah yang berpusat di Ka’bah, sebuah bangunan bersejarah yang terletak di kompleks Masjidil Haram, Mekkah.

Tanah Suci dan Keluarga Para Nabi

Di Tanah Suci ini, banyak peristiwa bersejarah terjadi. Ketika Allah SWT menurunkan Adam dan Hawa ke bumi, di Mekkah inilah mereka bertemu kembali. Tepatnya di sebuah gunung yang kemudian diberi nama Jabal Rahmah, atau Gunung Cinta. 

Begitu juga dengan perisitiwa besar yang dialami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Ketika Ismail lahir dan Nabi Ibrahim diharuskan untuk membawanya ke tempat yang jauh dari kotanya, agar tidak melahirkan kecemburuan terus-menerus dari istri pertamanya, Sarah, di Mekkah inilah Nabi Ibrahim membawanya. Padahal saat itu, Tanah Suci masih tempat yang tidak berpenghuni dan gersang.

Ketika Hajar kehabisan bekal, ia mencari sumber air, mulai dari bukit Safa sampai Marwa. Lama ia tak kunjung mendapatkan air. Setelah tujuh kali berjalan dari bukit Safa ke Marwa, baru kemudian Allah memberikan rahmatnya dengan memancarkan air Zam-zam.

Peristiwa besar lain juga terjadi ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putra satu-satunya yang lahir dari Hajar, istri keduanya. Karena ketaatan dan kecintaanya kepada Allah, Nabi Ibrahim dan Hajar merelakan anaknya untuk disembelih. Namun karena ketabahan hati dan keimanannya, Allah mengganti Ismail dengan seekor domba.

Setelah peristiwa itu, Nabi Ibrahim dan Ismail membangun kembali Ka’bah. Ini dijelaskan di dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 127.

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) pondasi Baitullah bersama Ismail seraya berdoa, ‘Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami, sesungguhnya Engkah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui’.”

Ayat ini menjelaskan Nabi Ibrahim dan Ismail yang membangun pondasi Ka’bah, yang semula telah dibangun oleh Nabi Adam tapi kemudian hancur karena peristiwa alam. Konon, banjir besar pada masa Nabi Nuh menjadi penyebab bangunan Ka’bah yang dulu dibangun Nabi Adam itu hanya tersisa pondasinya.

Baca Juga:
Wisata Belanja di Mekkah, Madinah, dan Jedah
Blusukan di Mekkah dan Madinah
Panduan Superlengkap Ibadah Haji dan Umrah 

Ritual haji dimulai ketika Nabi Ibrahim memanggil umat manusia untuk berziarah ke Ka’bah. “Labbaik Alloohumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik,” ujarnya. Karena panggilan tersebut, orang-orang dari penjuru dunia berbondong-bondong berziarah ke Ka’bah.

 

Tanah Suci dan Nabi Muhammad saw

Pada masa Nabi Muhammad saw, Ka’bah juga dijadikan sebagai pusat spiritual. Awalnya shalat harus menghadap Baitul Maqdis, lalu Allah memerintahkan agar kiblat shalat diganti Ka’bah di Mekkah.

Sebelum dijadikan kiblat, pada masa jahiliyah Ka’bah dijadikan tempat pemujaan berhala. Di sekeliling dan di dalamnya Ka’bah terdapat berhala-berhala orang Jahiliyah.

Ketika terjadi Fathu Mekkah atau pembebasan Mekkah, berhala-berhala tersebut dihancurkan oleh umat Islam dan Ka’bah difungsikan sebagaimana mulanya, yaitu tempat beribadah dan menunaikan haji. Peristiwa-peristiwa besar inilah yang menjadikannya sebagai tempat yang sangat istimewa, khususnya bagi umat Islam.

 

Sumber foto dari Pixabay.com
kuliner di makkah

Kuliner di Makkah, Madinah, dan Jedah yang Sangat Menggoda

Kuliner di Makkah, Madinah, dan Jedah sangat digemari oleh jamaah haji atau umrah asal Indonesia. Setelah lelah menunaikan rangkaian ibadah haji dan umrah, mereka tentu tak menyia-nyiakan kesempatan berada di Tanah Suci untuk sekaligus berwisata. Dan karena kerinduan terhadap kuliner Tanah Air juga mereka rasakan, mereka akan mencoba berburu kuliner khas Indonesia yang ada di sana.

Baca juga:
Panduan Superlengkap Ibadah Haji dan Umrah
Haji: Tentang Cinta dan Pengorbanan di Dalamnya

Para jamaah haji dan umrah juga tak menyia-nyiakan kesempatan mencicipi kuliner khas Arab yang terkenal dengan aroma rempah-rempahnya, seperti kuliner khas Indonesia. Hanya saja karena tak terbiasa, entah dengan citarasa atau porsinya, tak sedikit jamaah yang lebih menyukai masakan khas Indonesia. Mencicipi masakan khas Arab tak masalah, tapi untuk makan sehari-hari tampaknya mereka lebih bisa menikmati makanan Indonesia.

Kuliner di Makkah

Pusat-pusat kuliner di Makkah mudah ditemukan dan digemari, terlebih oleh wisatawan Indonesia. Di kota suci ini kebetulan terdapat Restoran Indonesia yang menyediakan masakan khas Indonesia, seperti ayam goreng, ayam bakar, dan ayam penyet. Cukup untuk mengatasi kerinduan dengan masakan dari kampung halaman.

Kalau kita ingin menikmati menu masakan khas Arab, restoran-restoran di Makkah banyak yang menyediakannya. Tentu saja, menu masakan ini lebih mudah ditemukan ketimbang menu masakan yang lain. Sebagai variasi, menu masakan Arab perlu kita coba. Selain untuk lebih mengenal budaya Arab, negeri Islam lahir dan berkembang, juga agar kita tak mudah bosan dengan menu masakan yang disediakan oleh agen tour.

Bakso Mang Oedin

Bakso Mang Oedin (http://www.hajimakbul.com/2017/03/lima-resto-terkenal-di-jeddah-raja.html)

Di Makkah terdapat warung Bakso Mang Oedin yang siap memanjakan lidah jamaah asal Indonesia. Meski dengan nuansa Arabia, di Makkah kita tetap bisa menikmati kuliner Tanah Air karena citarasa bakso tersebut tak ada bedanya dengan bakso-bakso yang mudah kita temukan di Indonesia.

Kuliner di Madinah

Tidak hanya di Makkah, di Madinah juga terdapat warung bakso yang terkenal, namanya Warung Bakso Si Doel Anak Madinah. Warung bakso Si Doel ini bahkan menyediakan menu yang lebih beragam. Ada bakso jawa, bakso solo, dan bakso Doel yang menjadi favorit para wisatawan.

bakso madinah

Kuliner di Jedah

Jajanan balila adalah jajanan yang sangat disukai wisatawan ketika berkunjung ke Jedah. Ketika bulan puasa, tak ada penduduk Hijaz yang melewatkan berbuka puasa dengan balila. Sepertinya tak lengkap jika berbuka puasa tanpa adanya jajanan ini.

Makanan khas Jedah ini digemari karena dibuat dari rempah-rempah dan kacang-kacangan yang khas. Komposisinya kacang lentil atau kacang garbanzo yang dibubuhi ragam rempah dan saus. Menurut kabar, makanan khas Jedah ini telah ada sejak ratusan tahun.