mencari jodoh Archives - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
517
archive,tag,tag-mencari-jodoh,tag-517,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952
Saatnya nanti duduk pun jomblo ada yang menemani

Jomblo dan Pertanyaan “Kamu Kapan?”

Jomblo dan pertanyaan “Kamu kapan?” adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Sepintar apa pun ia menghindarinya, seseorang akan menemukannya dan menyampaikan pertanyaan itu juga.

Dua di antara momen yang sering membuat KZL kaum marjinal (baca: jomblo) seperti kita-kita ini adalah lebaran dan kondangan. Alasannya sepele, tapi sangat mudah dipahami: Dua momen itu selalu menjadi saat yang tepat bagi sanak famili kita untuk bertanya, “Kamu kapan?”

          Baca juga:
          Kamu Ingin Tahu Siapa Jodoh yang Tepat untukmu? Ikuti Petunjuk Ini
          Ternyata Seperti Inilah Wanita yang Diidamkan oleh Pria Saleh

Pertanyaan itu atau sejenisnya ternyata hanyalah pembuka bagi sebuah “bencana” yang lebih besar dalam kehidupan seorang jomblo di dunia fana ini. Selesai kita jawab, pertanyaan tersebut tak berhenti begitu saja, tapi segera berubah menjadi godaan, yang lama-lama terdengar seperti ledekan, sebelum kemudian fix menjadi “bully-an”.

Nah, kalau sudah sampai pada level terakhir ini, siapa pun “korbannya” harus bisa mengontrol diri. Tak ada gunanya mengeluh, “Hayati lelah, Bang,” atau mengiba belas kasihan bahkan meronta-ronta. Dan meski pura-pura ikut tertawa tampak sekali kita paksakan,  itu satu-satunya pilihan yang masuk akal.

Kita boleh heran dengan membludaknya perbincangan seputar cinta dan jodoh di socmed, apalagi jika dikaitkan dengan ibadah. Padahal selain menikah, banyak ibadah lain yang bisa dikerjakan dan bisa juga dibincangkan, dikampanyekan, atau dibuatkan meme-meme positifnya. Shalat sunah, misalnya, atau umrah.

Namun, melihat pengguna socmed yang kebanyakan anak-anak muda (dan sebagian besar mereka memang jomblo), dan tema abadi yang paling menarik perhatian mereka kapan pun dan di mana pun adalah soal cinta, maka perbincangan tentang kata ini adalah kewajaran belaka. Apalagi kalau tema tersebut secara personal juga mereka rasakan.

Jomblo Harus Tahu Ini

Ada yang bilang kalau misteri di dunia ini ada tiga, yaitu jodoh, kematian, dan tukang parkir (yang entah nongkrong di mana tahu-tahu terdengar peluitnya saat kita memarkir kendaraan). Kali ini, mari kita membahas tentang jodoh. Kematian akan kita bincangkan lain waktu, sementara tukang parkir kita lupakan saja. Buat kamu yang masih jomblo, simak baik-baik bagian ini, ya!

Allah menciptakan kita berpasang-pasangan. Artinya, saat terlahir ke dunia ini kita tak sendiri, tapi sudah ada jodohnya. Hanya saja tak seorang pun tahu identitas, domisili, apalagi bentuk pasangannya itu: tinggi, lebar, atau bulat telur. Semuanya misterius, dan hanya Allah yang mengetahuinya.

Namun tak adanya kepastian siapa, di mana, dan kapan kita akan bertemu dengan jodoh kita hakikatnya adalah kesempatan bagi kita untuk menyemai bibit-bibit ibadah. Kita memang diciptakan untuk beribadah pada Sang Pencipta. Dan dengan mencari pasangan tersebut, sejatinya kita sedang menjalankan tugas mulia itu.

“Tapi, sampai kapan?” Ini mungkin sesekali terlintas di benak kita, pertanyaan lumrah dari bibir jombloers yang merasa sudah berikhtiar maksimal tapi belum menemukan calon pendampingnya. Sekali lagi, hanya Allah yang tahu. Yang perlu kita ingat, Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya.

Artinya, di tengah kebingungan kita, di tengah rasa-hampir-putus-asa ini, ada seberkas cahaya yang bisa membimbing kita menjalani hidup, agar kita tak salah jalan. Apa itu? Memperbaiki prasangka pada Yang Mahakuasa. Tentu saja ini selain ikhtiar maksimal dan memohon pada-Nya, dua hal yang wajib kita lakukan.

Allah memerintahkan kita untuk berbaik sangka pada siapa pun, termasuk Dia. Entah prasangka baik itu kemudian terbukti benar, atau tidak. Yang jelas, kita dilarang berburuk sangka, meski kemudian prasangka buruk itu terbukti benar. Sebab, yang namanya buruk sangka pasti dimulai dari sikap merendahkan orang lain.

Dan kalau kita berburuk sangka pada Allah, itu sama saja dengan merendahkan-Nya, bukan?

Jomblo dan Prasangka Baik

Berbaik sangka pada Allah mungkin tak secara instan menyelesaikan masalah, atau dalam konteks ini “menyeret” jodoh yang entah-siapa-dan-di-mana itu ke hadapan kita dan sekonyong-konyong berkata “I love you, will you marry me?”. Tapi setidaknya, sikap tersebut akan menyuntikkan energi positif ke tiap mikro milimeter urat sabar para jomblo.

Kita jadi punya kesabaran yang cukup untuk menunggu saat-saat bahagia itu tiba, sehingga syaithon yang terkutuk, yang terus menggoda kita agar menyerah dan putus asa, capek dengan sendirinya. Selain itu, bukan tidak mungkin energi positif itu mendekatkan kita dengan orang-orang yang juga punya kepribadian positif (baca: mau membantu cari pasangan).

Bagaimanapun law of attraction masih berlaku kok untuk urusan perjodohan meski dua tahun ke depan sepertinya bakal ada ribut-ribut lagi soal pulitik. Hihi, lupakan!

Dengan bekal kesabaran itu pula, pertanyaan “Kamu kapan?”, godaan, ledekan, bahkan bully-an orang lain akan terdengar sebagai doa dan harapan, atau setidaknya perhatian yang tulus pada kita –meski diungkapkan dengan cara yang ah-sudahlah. Kita hanya perlu meminta mereka bersabar, sebab good things take time.

Nah, ini poinnya. Ajak mereka: para penanya, penggoda, peledek, atau pem-bully itu untuk bersabar. Bukankah orang yang sabar itu disayang Tuhan? Mereka harus bisa bersabar menunggu calon kita datang, sebab boleh jadi ybs masih kemping di dataran tinggi Tibet atau asyik sunbathing di tengah-tengah gurun Sahara sana.

“Aku saja yang menjalani bisa bersabar, masak kamu nggak, sih?”

 

Gambar/Foto dari www.pixabay.com

shalat istikharah membantu kita menemukan jodoh impian

Jodoh Impian Bertamu Malam Ini. Kamu Sudah Siap?

Jodoh impian? Bagaimana mengenalinya? Bagaimana pula menemukannya?

Kita mungkin sering membayangkan siapa yang akan menjadi jodoh impian kita nanti. Mulai tetangga kita yang cantik, teman sekelas yang menjadi rebutan, sampai artis ternama yang sering diberitakan. Nah, buat yang ingin tahu siapa jodoh yang tepat untuknya, coba deh ikuti lima petunjuk ini.

Memiliki pasangan hidup adalah keinginan setiap orang. Ketika dewasa, laki-laki dan perempuan akan memikirkan siapa yang menjadi pasangan hidupnya nanti. Kadang, ada yang sampai menetapkan kriteria-kriteria tertentu. Apakah Pembaca juga demikian?

Tak apa, ini wajar, kok. Sebab, memilih pasangan hidup tak seperti memilih baju atau perhiasan. Ketika kita sudah tidak suka, kita bisa menjualnya kembali atau memberikannya kepada orang yang membutuhkan.

Pasangan hidup akan menemani kita sampai tua. Merawat, menyayangi, dan mengasihi kita. Karenanya, sudah seharusnya kita mencari orang yang tepat. Orang yang memiliki visi dan misi yang sama dengan kita, yaitu meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Sayangnya, kita kadang masih bingung dalam memilih jodoh impian. Laki-laki seperti apa yang tepat untuk kita, atau perempuan yang bagaimana yang pantas mendampingi kita?

Baca juga:
Ternyata Seperti Inilah Wanita yang Diidamkan Oleh Pria Saleh:
Ingin Rumah Tangga Bahagia? Hindari Hal-hal Ini:

Tapi, tak perlu khawatir. Bukankah kita diajarkan oleh Rasulullah untuk memilih pasangan yang baik agamanya? Di samping hal-hal lain, seperti memiliki status sosial yang terpandang, berasal dari keluarga yang baik, dan memiliki harta yang melimpah, agama adalah yang utama.

“Adalah fitrah seorang Muslimah untuk menikah dengan laki-laki kaya, memiliki status sosial yang terpandang, berasal dari keluarga yang baik, dan tampan. Itu nggak salah. Tapi, jangan dilupakan, kualitas agamanya harus tetap dinomorsatukan” (Halaqah Cinta, h. 257)

Jadi, Bagaimana Mengenali Sekaligus Menemukan Jodoh Impian Itu?

Setelah kita menentukan kriteria tersebut, bagaimana cara mendapatkan pasangan hidup yang memenuhi kriteria itu? Berikut langkah-langkah yang perlu kita lakukan.

1.    Perbaiki Niat
Niat yang sungguh-sungguh akan memudahkan kita untuk mengenali dan menemukan jodoh impian yang tepat. Harus ada keseriusan dan niat semata-mata ingin menjalankan sunah Rasulullah, yaitu untuk memiliki keturunan.

2.    Ikhtiar
Tak cukup hanya memasang niat. Kita juga harus berikhtiar mencari jodoh impian kita. Jika masih malu-malu, kita bisa minta bantuan teman untuk mengenalkan kita pada orang yang kita sukai, atau kita bisa meminta teman untuk mengenalkan kita dengan orang yang baik.

3.    Istikharah
Jika kita sudah menemukan orang yang menurut kita baik, jangan lupa beristikharah. Kita minta petunjuk pada Allah, apakah pilihan kita ini tepat untuk kita, untuk dunia dan akhirat kita? Persis seperti doa yang kita panjatkan ketika Shalat Istikharah. Lihat: Penuntun Mengerjakan Shalat Istikharah, h. 16.

4.    Utarakan Keinginan Kita
Jika Allah sudah memberikan jawaban atas Istikharah kita, utarakan kepada orang terdekat kita. Bisa ayah, ibu, atau saudara kita, agar niat baik untuk menikahi pilihan kita itu diridhai juga oleh mereka. Sampaikan bahwa kita ingin meminangnya.

5.    Nikahi Karena Allah
Nikahilah pilihan kita semata-mata karena Allah. Allah akan memberikan keberkahan pada pasangan yang menikah dengan didasari cinta kepada-Nya. Yang bertujuan untuk menjalankan sunah Rasul-Nya, agar melahirkan generasi-generasi yang saleh dan saleha.

Nah, inilah yang perlu kita lakukan untuk mendapatkan pasangan hidup yang tepat. Melibatkan Allah dalam semua urusan kita adalah sebuah keharusan. Dengan begitu, kita tak perlu ragu lagi untuk memilih pasangan hidup.

 

Gambar/foto dari www.pixabay.com