wanita Archives - Qultum Media
Qultummedia adalah penerbit buku islami
Qultummedia, qultum, novel islami, ibadah, buku, motivasi, pengembangan diri,
771
archive,tag,tag-wanita,tag-771,theme-stockholm,woocommerce-no-js,ajax_fade,page_not_loaded,,select-child-theme-ver-1.0.0,select-theme-ver-4.2,menu-animation-line-through,wpb-js-composer js-comp-ver-7.4,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-30952
fitrah kebaikan

Mengapa Perlu Berdamai dengan Diri Sendiri?

Tak ada orang yang ingin hatinya patah. Tapi, tak ada yang bisa memastikan hal tersebut tak menghampiri hidupnya. Sebagai manusia yang bisa terpuruk oleh kesedihan, kita berusaha untuk menghindar darinya.

Dalam hidup ini, kita tak bisa lepas dari cinta. Pada saat yang sama, kita juga tak ingin ditinggal oleh orang yang kita cintai.

Kenyataan kadang berpihak pada kita, tapi kadang tidak. Meski kita ingin terus bersama orang yang kita cintai, kita tak bisa memaksanya menetap di sisi kita. Sebab, tiap orang berhak memilih tinggal bersama siapa.

Saat kita mulai mencintai seseorang, kita cenderung mengorbankan apa yang kita miliki. Tak terkecuali waktu dan tenaga.

Entah berapa banyak surat ditulis, novel diterbitkan, dan film-film digarap untuk menceritakan pengorbanan manusia atas nama cinta. Ini termasuk cerita-cerita dramatis dan mengaduk-aduk perasaan, seperti pengorbanan yang ternyata dikhianati.

Bayangkan tokoh utama dalam cerita-cerita itu adalah kita. Kita pasti merasakan sedih yang mendalam. Mungkin air mata akan menjadi teman paling setia yang menemani hari-hari kita.

Kita akan terbayang semua kenangan tentang orang yang kita cintai itu. Tempat-tempat yang pernah kita kunjungi atau waktu-waktu yang pernah kita lewati.



Apa pun yang berkaitan dengan orang tersebut akan menjelma bayang-bayang di benak kita.

Pada saat seperti itu, kita akan mencari orang terdekat untuk berbagi. Sayangnya, tak semua orang punya waktu untuk mendengarkan kita.

Kita mengerti. Orang lain ‘kan punya urusan yang juga harus diselesaikan. Dan, bukan mustahil mereka pun merasakan hal yang sama dengan kita.

Namun setelah semuanya berakhir, setelah tak seorang pun mau mendengar isi hati kita, kita akan ingat satu hal: Allah. Tuhan yang selalu bersama kita, walau kadang kita melupakan-Nya.

Akhirnya, kita sadar pada apa yang kita lakukan. Kekecewaan lahir bukan karena ulah orang lain, tapi karena kita yang terlalu berharap pada mereka.

Pada malam-malam yang panjang kita merenung. Menceritakan apa yang kita alami dalam doa.

Perlahan, luka yang menggores hati kita Allah sembuhkan. Kekecewaan yang kita terima memudar. DanĀ patah hati yang kita alami bukan lagi masalah hidup dan mati –itu hanya soal ego kita yang tak terima dengan fakta terbesar dalam hidup, yakni siapa pun yang tercipta bernyawa suatu saat akan pergi.

Kita telah menemukan jawaban dari apa yang kita cari. Dan seusai lelah dengan perasaan sendiri, kita akan sadar bahwa saat cinta membuat kita lupa pada-Nya maka tinggal menunggu hari kekecewaan akan menyapa kita.

***

Seperti benda lain yang bisa rusak, hati yang patah juga tak mudah dipulihkan. Tapi ajaibnya, meski berkali-kali mengalami kejadian yang membuatnya terluka, hati bisa sembuh seperti sedia kala. Sebagian orang berkata itu sebab kerelaan pemiliknya, sebagian yang lain mengatakan itu hanya soal waktu.

Patah mungkin bisa dihindari. Tapi tak seorang pun bisa menjamin hatinya selalu aman darinya. Itu sebabnya, tak perlu menunggu hati patah untuk tahu cara berdamai dengannya. Persis seperti yang dikatakan penulis buku ini, Desiani Yudha, berdamai adalah satu-satunya cara bagi hati yang patah untuk melanjutkan hidup.

Buku Berdamai dengan Patah Hati terbit pada Desember 2018. Saat ini Pembaca sudah bisa mendapatkannya di Gramedia, Gunung Agung, dan toko offline atau online yang lain. Secara berkala, penulis buku ini menyapa pembacanya di akun Instagram pribadinya, @desianiyudha.

*Sumber foto: freepik.com

perempuan teduh saleha

Perempuan Teduh: Sebab Hati Mereka Adalah Rumah

Perempuan teduh menenangkan hati dan menyejukkan suasana.

Lewat kelembutan tuturnya, amarah dapat berubah menjadi cinta. Lewat kesejukan hatinya, kekecewaan berganti menjadi senyuman.

Nasihat ibu dapat mengubah suasana buah hatinya. Padahal, sang ayah telah berusaha menghentikan tangis anak tersebut.

Wajah perempuan bisa meneduhkan pandangan suaminya. Seusai lelah bekerja, semua itu tergantikan dengan sambutan hangat di rumah. Tiap lelah terbayarkan karena hadirnya perempuan yang ia cintai.

Mereka menjadikan rasa malu sebagai mahkotanya. Tak semua orang boleh memandang dan mendekatinya. Mereka tahu bahwa ia adalah makhluk terhormat, yang harus menjaga dirinya untuk taat.

Perempuan teduh selalu menjaga yang Allah titipkan. Sebab, ia tahu itu adalah hal yang berharga. Ia tak ingin lepas amanah, bahkan sampai mengecewakan penciptanya.

Tentang Fitrah Perempuan

Tak ada yang lebih membuka hati perempuan selain cinta. Kadang cinta membuat perempuan tak tahu harus ke mana. Tak jarang juga cinta memalingkan perempuan dari fitrahnya.

Hati perempuan adalah rumah. Tak sembarang orang bisa tinggal di dalamnya. Ia akan memastikan rumahnya selalu nyaman.

Perempuan seharusnya menjadikan rumah itu teduh. Dapat menaungi orang-orang yang ia kasihi. Menjadi pelindung orang-orang yang ia cintai.

Tak ada yang ingin rumahnya diganggu. Perempuan mesti menyadari itu. Jika ada yang ingin membuka rumahnya, ia harus tahu siapa yang mengetuknya. Ia mesti memastikan di rumahnya hanya terisi orang-orang baik.

Hati perempuan mudah terbolak-balik. Hanya Allah yang bisa mengendalikan hati tersebut. Sudah seharusnya ia memohon untuk itu.

Perempuan teduh takkan bisa hidup jauh dari Allah. Sebab, hanya Allah yang bisa meneduhkan hatinya. Hanya Allah yang tahu luka yang ia miliki, tanpa-Nya luka itu takkan bisa terobati.

Perempuan teduh hanya punya satu tujuan. Meraih ridha Allah merupakan hal yang utama. Semua perjuangan untuk menjaga kehormatan, semua ditujukan untuk meraih ridha Allah semata.

Sampai kapan pun, ia tak bisa jauh dari Sang Pencipta. Ia mengerti untuk apa ia diciptakan; Beribadah pada Allah.

***

Semua yang terkait dengan tulisan di atas, sudah dimuat dengan rapi dalam buku Perempuan Teduh karya @haruntsaqif. Penulis buku tersebut telah menggambarkan perempuan dan keteduhan yang dimilikinya.

Buku Perempuan Teduh bisa dipesan secara online. Perihal caranya bisa dilihat di akun instagram @qultummedia.

 

*Sumber foto: pixabay.com