Sosial Media: Bagaimana Kita Mendapatkan Pahala darinya?
Sosial media bisa menjadi ladang pahala, bisa juga menjadi ladang dosa. Pilihannya ada pada kita: bagaimana kita memanfaatkannya.
Jika kita punya keterbatasan dalam memposting kebaikan, lebih baik tahan jari untuk memposting atau mengomentari hal-hal yang tak bermanfaat. Bukan hanya sia-sia, pahala kita pun bisa berkurang karenanya.
Di dunia maya sekali pun, kita harus menjaga perkataan yang tak selayaknya ditulis. Menjaga kesopanan di dunia maya sama dengan di dunia nyata. Mungkin malah lebih sulit di dunia maya, karena kita tak langsung bertemu dengan lawan bicara kita.
Jika teman kita memposting suatu kebaikan, tak perlu langsung menuduhnya riya. Bukankah sangat mungkin ia bertujuan untuk mendapatkan pahala dari apa yang mampu ia lakukan?
Justru ketika ada postingan kebaikan, mari kita renungkan. Jika kita tak bisa berbagi kebaikan, lakukanlah kebaikan dari apa yang teman-teman kita sudah bagikan. Tetaplah berbaik sangka, sebab Allah menyukainya.
Sebelum kita mengomentari sesuatu, seharusnya kita pahami dulu apa yang ingin kita komentari. Jika hal tersebut memang sesuatu yang harus diperbaiki, silakan berkomentar dengan bahasa yang sopan dan tak menyakiti hati.
Kalau kita berkomentar dengan cara yang tak baik, banyak sekali kerugian yang akan kita dapatkan. Pertama, komentar yang sia-sia akan mengurangi pahala. Kedua, orang lain akan berprasangka yang tak baik pada kita.
Bukankah kita tak ingin mendapatkan keduanya?
Mari gunakan sosial media dengan bijak. Jika belum bisa menebar kebaikan, tak perlu berulah dengan keburukan. Tahan emosi dan perasaan, semoga Allah senantiasa menjaga kita dari apa yang tak diridhai-Nya.
Bukankah kita semua ingin masuk surga? Dan, bukankah surga hanya dipenuhi oleh orang-orang baik lagi bersih hatinya?
Gunakanlah sosial media dengan cara yang baik. Tak perlu ada pertikaian di dalamnya, sebab Islam memerintahkan kita untuk cinta perdamaian.